Pulang Ke Kota Metropolitan

44 2 0
                                    

Kami langsung keluar parkiran hotel menuju jalan raya, sepanjang jalan kupeluk erat tubuhnya, sesekali kuelus paha dan selangkangan nya. Dia menepi dan bilang jangan nakal do, nanti bangun, kalo bangun kamu harus kuat ya main 7 ronde aku akan cari hotel terdekat untuk menuntaskan nya. Iya iya, ucapku.

------
(Lamunanku dalam perjalanan)
Walaupun sudah rutin kami melakukannya, aku selalu heran dengan staminanya dalam menggagahi ku. Dia semakin buas di ranjang jika tidak terpenuhi olehku, bahkan bisa berkali-kali main dalam sehari jika 1 minggu saja dia tidak menuntaskannya. Aku sangat menikmati saat Andy menggagahi ku dengan barangnya yang besar membuatku lemas tak berdaya dalam pelukan dan tindihan tubuh besar berototnya yang sexy. Barangnya yang besar panjang 18 cm dengan diameter 4 cm itu tetap kokoh menyatu dengan lubangku, meskipun terkadang lubangku dibuat nyeri dan ngilu oleh barangnya yang besar aku sangat bahagia bisa memuaskannya.
------

Setelah 2 jam perjalanan hujan mulai turun, aku meminta Andy menepi. Aku takut dia demam lagi seperti tempo hari. Dia segera mencari pondok dipinggir jalan dekat hamparan kebun teh, setelah ketemu dia segera menepikan motor dan kami masuk kedalam pondok.

Ndy serem banget pondoknya, ujarku.

*Udah gapapa kan ada aku, yang penting kita tidak kehujanan.

Hujan semakin deras disertai petir dan angin kencang. 30 menit sudah kami berteduh suasana mulai gelap, padahal ini siang hari. Trus kenapa tidak ada kendaraan lain yang lewat ya dari tadi ?

*Iya ya do, kok aneh. Mana sepi daerah sekitar.

Ya udah kita duduk didalem aja, anginnya makin kencang diluar. Kami hening dalam diam, Andy memelukku agar aku tidak kedinginan sambil mengelus pundakku.

*Do udah 1 jam belum berhenti hujannya. Enaknya ngapain ya ?

Ga tau ndy, batre hp ku sudah mau habis, lupa aku cas tadi.

*Kok bisa ?

Ga inget apa tadi pagi, kamu dengan buasnya menggagahiku, sampe aku lemas. Malah kamu minta 7 ronde lagi. Jadi lupa ngecas aku ?

*Aku ketawa, tapi kamu kan udah aku cas, jadi energi cinta dari aku sudah mengalir ke kamu.

Iya casan kamu yang ini kan, kupegang dan kurema-remas.

*Aduh sayang, jangan di gituin, nanti bangun. Mau kamu aku cas disini.

Bodo amat, ujarku. Semakin intens kuremas barang besarnya. Kudengar dia sedikit mendesah, semakin ku remas-remas hingga barangnya membesar.

*Aduh do, barangku sakit didalem. Kamu nakal ya, cukup do.

Ga mau tau, ucapku.

*Do ssshhh kamu aku cas disini sekarang, lirihku.

Emang berani, sepi dan gelap disini.

*Ga peduli, kamu yang udah bangunin monster tidur. Langsung kudekap tubuhnya Aldo, kukenyot bibirnya perlahan cukup lama. Lalu kubuka resleting dan sempakku, kuminta Aldo untuk segera tuntaskan. Dia langsung menjilat barangku dan menghisapnya kuat, aku semakin mendesah. 30 menit dia menghisap dan memaju mundurkan kepalanya aku crroottt dimulutnya, pejuhku di hisap dan ditelan sampai bersih olehnya. Do, enak banget, udah ya jangan dimainin dulu, kalo mau main lagi pas kita udah nyampe kosmu atau kamarku aja

Iya, ujarku sembari merapikan celananya Andy. Sejurus kemudian dia berbaring di pangkuanku, ku elus pelan kepalanya, hingga dia tertidur. (Batinku) Sudah hampir 2 jam hujan belum berhenti.

Aku masih mengelus kepala dan wajah gantengnya Andy, menunggu hujan reda.

------

3 jam berlalu, akhirnya hujan reda. Andy sayang ayo bangun, hujannya udah reda. Hemm ujarnya. Kemudian dia bangun dengan matanya masih terpejam, lucu banget wajahnya. Cuci muka dulu pake air minum. Setelah dia sadar, kami melanjutkan perjalanan pulang lalu kupeluk tubuhnya.

Dalam perjalanan kulihat indahnya langit sore hari ini berwarna orange. Sebentar lagi nyampe, gumamku. Kulihat jam tangan saat ini pukul 18:00, ndy nanti mampir beli makan malam dulu ya, ucapku. Dia mengangguk, dia masuk ke parkiran Restoran S*******a. Kamu disini aja ya, kamu mau nasi apa ? Ayam pop, ujarnya. Aku beli 1 bungkus nasi ayam pop dan 1 bungkus nasi gulai tunjang. Setelah bayar aku langsung naik ke motor, Andy langsung gas motornya.

Pukul 19:00 kami tiba di kosku, kami masuk beriringan. Ndy langsung mandi aja biar seger baru kita makan.

*Iya do, ayok kita mandi.

Kamu duluan aja ndy.

*Bareng aja, tegasku. Sini aku bantu buka pakaian mu. Setelah kubuka pakaiannya Aldo, kulepaskan seluruh pakaian ku. Kami masuk ke kamar mandi, kusiram badannya Aldo lalu kusabuni tanpa terlewat sedikitpun. Dia juga menyabuni badanku perlahan. Do, panggilku.

Iya kenapa, aku yang sedang menyabuni badannya.

*Jangan lama-lama menyabuni barangku, ucapku.

Biar bersih jawabku, sambil kuusap dan kutarik pelan. Iya ndy, ga lama kok. Kurasakan emang mulai sedikit ereksi.

*Kalo bangun kamu beneran aku cas malem ini.

Iya ndy, lalu aku siram badannya dan dia menyiram badanku juga. Setelah selesai mandi, kami siap untuk makan malam. Seperti biasanya kami makan dengan lahap, ekspresi wajahnya Andy ketika makan selalu buatku gemas ingin mencubit pipinya.

Selesai makan kami istirahat dikasur, dia duduk bersandar. Aku tidur dipaha seksinya, tangannya mengelus kepalaku pelan.

*Gimana rasanya touring do, tanyaku.

Seru ndy, ucapku. Aku seneng banget touring sama kamu. Dia tersenyum sambil mencubit hidungku.

*Tidur yok do, aku langsung berbaring, kutarik tubuhnya Aldo kedalam pelukanku, kuhirup aroma tubuhnya segar sekali. Kami tertidur dengan nyenyak.

------

******

Next, may day

******

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang