Menjelang Tahun Baru

39 2 0
                                    

Pagi ini pukul 06:30 aku terbangun masih dalam pelukannya. Aku sempat menggerakan badanku karena terasa pegal, kurasakan barangnya masih tegang didalam. (Batinku) Demi apa dari semalam sampe pagi masih menancap dilubangku. Andy, panggilku. Duh gimana banguninnya, Andy sayang, panggilku lagi. Hemmm katanya, dia sedikit menggeliat semakin erat memelukku.

*Kenapa sayang, kueratkan pelukanku.

Ayo bangun udah pagi, hari ini mau kerja.

*Iya, sebentar. Aku merasakan barangku masih tegang disana, langsung aja aku gerakan maju mundur walaupun agak seret. Terdengar suara mendesah Aldo, aku tersenyum. (batinku) pelicin nya udah habis, harus dikasih lagi. Kucabut sebentar lalu kuambil ludahku kuoleskan ke barangku dan ke lubangnya, lalu aku dorong masuk sedalam-dalamnya. kudengar desahan dan ringisannya. Ku pererat pelukanku, kucium kepalanya. Tidak lama kemudian aku ganti posisi, kutelentangkan dia tanpa aku cabut barangku, dengan mudah aku putar tubuh slimnya. Kutatap wajah manisnya, sayang kita nikmati pagi ini ya, dia mengangguk tanda setuju. Langsung kupeluk dan kucium bibirnya walaupun aroma mulut pagi kami kurang sedap, tidak masalah bagi kami, terus kumaju mundurkan  menghentakan sedalam-dalamnya. (Batinku) Kuhamili kamu Aldo. Gimana sayang enak, ucapku. Iya Andy, enak banget, jawabnya. Semakin ku percepat dan croottt keluar juga pejuhku pagi ini.

*Aku istirahat sebentar dengan memeluk dan menciuminya. Terima kasih ya sayang, kamu hebat banget, ucapku. Aku menikmatinya sayang, aku beruntung memilikimu, jawabnya. Aku bahagia banget mendengarnya, aku lanjutkan menciuminya.

Tak terasa sudah pukul 06:00, ndy dengan kugoyangkan tubuhnya masih diatasku. Ayo kita mandi, udah kesiangan. Dia kaget, kami langsung beranjak ke kamar mandi. Aaww, ucapku. Kenapa ? Jawabnya. Lubangku masih agak nyeri ndy. Maaf ya, ujarnya. Lalu dia bantu aku ke kamar mandi. Kami mandi dengan cepat, saling menyabuni satu sama lain. Dia masih sempat mencium bibirku. Setelah mandi dan ganti pakaian, kami langsung berangkat ke kantor. Aku ikut motornya Andy, biar cepat nyampe, soalny dia ngebut kalo bawa motor.

------

Tibalah diruanganku, untung ga telat hampir saja. Kulihat rekan kerja yang lain sudah duduk rapi di mejanya. Robert berbalik melihat kedatanganku yang melintasi mejanya.

*Robert : kamu kenapa ? Jalannya gitu ?

Gapapa kok bert, tadi pagi aku mules banget makanya hampir aja telat. (Batinku) Masih terasa nyeri lubangku pas jalan.

*Robert : yakin gara-gara mules, aku meyakinkan ?

Iya bert, dia perhatian atau menyelidiki aku, gumamku.

Hari ini aku fokus bekerja menyelesaikan semuanya, sembari istirahat sebentar aku terhanyut dalam lamunanku membayangkan permainanku dengan Andy, aku masih terkagum-kagum dengannya, bisa sekuat itu, walaupun pegal dan rasa nyeri dilubangku.

*Robert : Aldo, panggilku. Kamu kenapa senyum-senyum sendiri ?

Eh, aku kaget. Gapapa bert, aku membayangkan hal indah, ucapku tersenyum.

*Robet : hal indah apa pikiran mesum ?

Apaan sih bert, yang indah lah. Emang ada aku tampang mesum, ucapku. Dia malah menatap tajam mengamati wajahku.

*Robert : ga terlalu sih, tapi adalah wajah mesumnya. Tapi ganteng juga wajah kamu do kalo aku perhatiin.

Hehe makasih ya pujiannya.

Hari terus berlalu, aku terus mengabari Andy setiap harinya agar dia tidak gelisah memikirkan aku. Aku mulai sedikit tenang menghadapi tingkahnya Robert.

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang