Komitmen di Pulau Dewata

32 1 0
                                    

Sudah tiga kali aku melihat Andy sangat tidak suka jika aku didekati atau dekat dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuannya. Aku semakin merasakan bahwa dia benar-benar sayang dan mencintaiku.

------

Saat aku sedang santai dikamar dia meneleponku. Halo, ucapku.

*Do kamu dimana ?

Dikamar, kenapa.

*Gapapa, kamu kirim foto KTP kamu sekarang ke wa aku.

Buat apa ? Tanyaku

*Kirim aja sekarang do, nanti aku kasih tau.

Bukan untuk pinjol kan, curigaku.

*Bukan, ga percaya banget sama aku.

Iya iya, tunggu bentar aku fotoin. Udah aku kirim.

*Iya udah masuk, ya udah bye sayang.

Lah langsung dimatiin, mau dia apakan foto KTP ku, gumamku.

------

Saat ini hari kamis pukul 14:00, aku sedang merilekskan ototku. Setelah menyelesaikan gempuran dokumen yang menumpuk. Tiba-tiba Andy wa.

*Do nanti pulang kerja bareng aku ya, motor kamu tinggal di kantor aja.

Iya, mau kemana?

*Udah ikut aja.

Iya, jawabku.

Pukul 17:30 jam pulang kerja, aku langsung menuju parkiran motor. Kulihat Andy sudah menungguku disana.
Ayo kita pulang, kita ke rumahku bentar ya, ucapnya.

Syukurlah jalanan tidak macet sore ini. Sesampainya dirumahnya Andy, dia minta aku menunggu dimotornya, dia masuk sebentar lalu keluar membawa tas ransel cukup besar. Mau kemana tanyaku ?

*Ke kosmu lah.

Kamu mau pindah ke kosku bawa tasa ransel ini.

*Tolong pegangin tasku ya do.

Iya, dia langsung gas motornya menuju kos ku. Setelah sampai kami langsung masuk ke dalam.

*Do, duduk bentar, ada yang mau aku kasih ke kamu. Taraaaaa aku tunjukan tiket pesawat ke dia.

Tiket pesawat, kamu mau kemana ? tanyaku.

*Ini tiket kita Aldo, kita ke Pulau Dewata naik pesawat malam ini pukul 22:00, besok tanggal merah kita libur dan sabtu minggu.

Haaahhh, aku tercengang, seriusan ndy ?

*Iya, cepetan packing pakaianmu, kita langsung ke Bandara, aku mau pesan taxi online.

(Batinku) Agak laen memang dia, ngajak jalan kek gini caranya. Secepat kilat aku packing pakaianku. Setelah taxi datang kami langsung berangkat ke Bandara Internasional ******** ****a.

------

Pukul 20:00 kami sudah berada diruang tunggu. Sejak tadi kami belum banyak bicara, hanya seperlunya saja. Aku masih belum bisa mencerna apa yang barusan terjadi.

Ndy tolong jelasin ini maksudnya apa, tiba-tiba kamu ngajak aku ke Pulau Dewata ?

*Aku tersenyum sambil mengacak rambutnya, nanti pas nyampe hotel aku beri tahu, ucapku.

Kebiasaan emang, ucapku. Dia masih nyengir sambil ngedipkan mata.

------

Pukul 21:30 kami dan penumpang lainnya memasuki pesawat C*** L***. (Batinku) Rame juga penumpang penerbangan malam ini. Pukul 22:00 pesawat mulai lepas landas dan mengudara. Setelah 1 jam 50 menit kami diudara, pesawat yang kami tumpangi mendarat sempurna di Bandara Internasional * ***** ********i. Setelah keluar bandara, Andy memesan taxi online, selama perjalan menuju hotel tidak banyak pemandangan yang bisa dilihat karena malam.

Kurang lebih 1 jam perjalanan kami tiba di hotel. Kami menuju lobby untuk mengambil kunci kamar, lalu kami diantar petugas hotel menuju kamar. Kamar kami terletak di lantai 2. Kami langsung masuk ke dalam, setelah lampu dihidupkan aku sangat kaget di kasur ada taburan bunga bertuliskan nama Andy ❤️ Aldo. Kutoleh dia dan kutanya, Ndy coba jelasin ?

*Dengan tersenyum lalu kupeluk tubuhnya erat, kubisikan ini buat bulan mandu kita sayang. Mulai malam ini kamu menjadi pacar sahku, kamu miliku seorang. Lalu kucium bibirnya mesra.

Masih dalam pelukannya, ndy kamu ga bercanda kan ?

*Ngapain aku bercanda ke kamu.

Aku langsung memeluknya erat dan kucium bibirnya. Terima kasih ya ndy, aku mau jadi pacarmu yang sah, ujarku. Lalu dia menggiringku ke kasur yang penuh dengan bunga. Dibaringkannya aku, lalu dia menindihku sambil memeluk dan mengenyot bibirku.

*Sayang terima kasih sudah menerima cintaku, aku akan mengambil alih malam ini, bisikku ke telinganya. Kulihat dia mengangguk pelan. Lalu aku mulai menjilati kedua telinganya, kucium pipinya, kukenyot bibir sampai dia kehabisan nafas, ku lanjutkan mengenyot lehernya hingga membekas, dia mulai mendesah.

*Aku duduk diperutnya kubuka kaosku lalu dia meremas dadaku pelan, dia bilang dadaku sexy. Kemudian dia duduk dan aku bergeser duduk di pangkuannya. Lalu dia dengan lahap mengenyot kedua putingku, kupeluk dia erat, teruskan sayang kenyotlah sampai kamu puas, aku mendesah akibat kenyotannya.

*Cukup lama dia mengenyot putingku. Lalu dengan sigap aku buka kaosnya, ku rebahkan lagi dia dikasur, celananya kutarik langsung lepas, kini dia sudah telanjang bulat. Akupun langsung melepas celanaku, barang besarku langsung mencuat. Kupeluk dia, kukenyot bibirny, kugesekan barangku dengan barangnya yang sama-sama sudah menegang. Sayang aku mulai ya, bisiku. Dia tersenyum mengangguk.

*Aku balik tubuhnya tengkurap, lalu aku buka lebar-lebar lubangnya. Ku pijat-pijat agar lubangnya rileks, lalu kumasukan kedua jariku yang sudah kuoleskan ludah kemudian kumaju mundurkan perlahan, dia mendesah. Kurasa sudah pas, kuoleskan barangku yang besar panjang 18 cm dengan diameter 4 cm ini dengan ludah. Mulai kudorong barangku masuk, masih sempit, erangku. Perlahan masuk kepalanya dan dengan sekali hentakkan hingga masuk semua, dia mengerang memanggil namaku. Lalu kupeluk dia dan kujilati telinganya. Ku mulai memaju mundurkan barangku perlahan dengan lembut, dia kembali mendesah. Kueratkan pelukanku pada tubuhnya, ku percepat barangku keluar masuk lubangnya hingga dia crroottt dengan sendirinya, sayang lubangmu masih sempit bisikku ke telinganya. Setelah dia croott, semakin dalam kumasukkan barangku ke lubangnya dengan hentakan yang semakin kuat. Dia mengerang hebat lanjut sayang lebih kuat lagi, kuhamili kamu sayang, teriaku. Setelah 28 menit dengan sekali hentakan aku crooott. Akupun ambruk menindih tubuh belakangnya, lalu kupeluk erat dengan barangku masih tertancap dilubangnya.

*Belum lama aku ngecroott kubisikan ketelinganya Aldo, sayang aku lanjutkan ya, kucium pundaknya. Perlahan kucabut barangku kemudian kudorong masuk kembali berkali-kali, dia mengerang memanggil namaku. Dia masih dalam tindihan dan pelukanku yang erat. Kuputar kepalanya lalu kukenyot bibirnya, barangku terus kuhentakkan dalam-dalam ke lubangnya yang membuat dia mengerang tertahan karena mulutnya terus kukenyot tanpa henti. 20 menit berlalu tetap diposisi yang sama, semakin keras kudorong masuk barangku sedalam-dalamnya ke lubangnya, sayang kuhamili kamu, bisiku ketelinganya. Dengan sekali hentakan aku crooott. Terima kasih sayang, ucapku

Setelah dua ronde dalam permainannya, kurasakan tubuhnya masih menindihku dari belakang dan dia belum mencabut barangnya dari lubangku. Kamipun tertidur dengan nyenyak malam ini.

*******

Next, bulan madu 1

******

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang