Pindah Devisi HC

73 3 0
                                    

Pagi ini aku terbangun masih dalam pelukan Andy, dia masih tertidur lelap. Kutatap wajah gantengnya sambil aku elus pelan, (batinku) Aku sayang banget ndy sama kamu, lubangku masih sakit ndy, kamu perkasa banget buatku pasrah apa aja yang kamu lakukan. Langsung ku kecup bibir seksinya, ndy bangun udah pagi kita mau kerja. Aku goyangkan tubuh besarnya, ndy bangun. Bangun kita kerja hari ini.

*Aku membuka mata, dihadapanku wajah sayangku Aldo yang menatapku, pipiku masih dielus olehnya. Pagi sayangku, kucium bibirnya, aku eratkan pelukanku kedia. Sebentar sayang, aku masih pengen memelukmu.

Tidak lama kemudian kami siap berangkat kerja, tentunya kami sudah sarapan telor dadar spesial buatan Andy. Dia manggil, ayo cepetan. Bentar, aku masih merasakan sakit kalo jalan cepet-cepet, dia malah tersenyum.

------

Tiba di kantor kami langsung beraktivitas seperti biasa. Pekerjaanku tidak terlalu banyak, aku kirim dokumen ke beberapa cabang dan kantor pusat agar laporan bisa diselesaikan.

Pukul 10:00 aku dipanggil ke ruangan manager, aku sangat kaget dipindahkan ke devisi HC, mulai senin depan sudah mulai kerja di ruangan HC di lantai 6. Hatiku campur aduk, aku bingung kalau aku pindah tidak bisa bertemu Andy setiap hari dan pekerjaan di devisi tersebut tantangan baru bagiku.
Manager bilang aku tidak bisa menolak, karena kinerjaku yang baik kantor pusat memindahkan aku disana. Gimana reaksi Andy, gumamku.

Sesampainya di meja kerja aku diam saja, sambil kulihat dia sangat sibuk. Ndy pulang kerja anter ke kos ku ya. Siap katanya.

------

Diperjalanan pulang aku merasa takut jika jauh dari dia. Sesampainya di kos kami masuk kedalam, dia langsung duduk di kasur, aku ke kamar mandi buat bersih-bersih dulu. Setelah selesai, ndy kamu ga bersih-bersih ya ?

*Siap ayangku, aku langsung bersih-bersih ke kamar mandi. Setelah selesai aku hampiri Aldo. Gimana makin ganteng ga wajahku.

Kutarik wajahnya dan kucium bibirnya sebentar, iya tambah ganteng pake banget. Dia tersenyum dan kembali duduk dikasur. Ndy aku mau cerita, dia mengangguk. Mulai senin depan aku ga lagi kerja di devisi yang sekarang.

*Aku kaget, maksudnya kamu berhenti do ?

Bukan ndy, kau dipindahkan ke devisi HC di lantai 6.

*Apa !!! Kamu ga nolak do ?

Tidak bisa menolak do, langsung dari kantor pusat yang mindahin.

*Terus aku gimana do (dengan wajah sedih) kita bakal sulit ketemu dikantor 😭.

Aku juga sedih ndy, tapi mau gimana lagi. Kita masih bisa ketemu tiap hari, cuma bedanya aku dilantai 6 kamu dilantai 12.

*Tapi kan beda do, kalo biasanya kan tinggal noleh aja udah bisa lihat kamu.

Dia bangkit dari duduknya langsung memelukku lama, sedih banget dia. Aku elus punggungnya, kita masih bisa ketemuan loh ndy jangan sedih gitu.

*Iya do, kamu janji ya selalu kabarin aku, kalo ada laki-laki disana deketin kamu, jangan mau. Kamu miliknya Andy, tegasku.

Iya Andy, ya udah kamu belum mau pulang udah malem, besok kerja.

*Iya iya, kupeluk dan kucium bibirnya Aldo sebelum aku pulang. Aku pamit ya do, diperjalanan hatiku gelisah akan jauh darinya.

------

Hari ini aku perpisahan dengan tim kecilku. Citra, Riko, Andy terima kasih ya atas kerjasama selama ini, maaf jika aku salah kata maupun perbuatan. Mulai senin besok aku udah pindah ke devisi HC. Tetap kompak dan berikan yang terbaik untuk perusahaan. Citra dan Heri kelihatan cukup sedih, tapi pas aku lihat Andy diam dengan wajah lesu.

Mencintai Dalam Diam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang