" Bukan masalah kuat atau lemahnya tapi, dari mana luka itu berasal"
~Scarla Monica~
Malam yang gelap kini terang karena adanya bulan yang selalu mendampingi malam, bulan itu setia dia tidak hilang saat hujan guntur datang, dia hanya tersembunyi oleh pekatnya awan hitam.
Seorang gadis pemilik mata coklat sedang tersenyum di balik helm fullface nya ketika ia melewati garis finish,di bawah sinar bulan ia membuka helmnya dan mengkibarkan rambutnya, ia bersalaman dengan para rekanya tanpa turun dari motor. Dia adalah gadis yang memiliki seribu luka di balik senyuman-nya, dia tidak bersalah hanya saja dia adalah salah satu orang yang tidak beruntung, harus menanggung kesalahan yang bukan dia penyebabnya.
"Wih hebat juga lo" Ucap Kean sang panitia acara sekaligus temannya.
"Baru sadar lo" Balasnya.
"Nih bayaran lo, selamat ya" Katanya sambil bersalaman.
"Makasih motornya nanti gue teraktir deh, gue duluan ya keburu malam" Kakinya melangkah pergi menuju motor beat nya, ia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk membeli motor ninja hanya bisa menghasilkan sebuah motor beat dengan jerih payahnya sendiri, beruntung ia memiliki teman baik seperti kean.
*
Hatinya resah dan bimbang begitu sampai di depan rumahnya ia berjalan mengendap-endap melewati jendela kamar yang sengaja tidak ia kunci, semua aman aman saja sebelum ia menyadari sepasang mata yang menatapnya dengan tajam.
"Ayah" Lirihnya.
"Bagus, jam segini baru pulang, abis ngejalang kamu dasar anak sialan tidak tau diri, dasar pembawa sial! " Bentaknya keras, tangannya menjambak rambut sang anak dan menyeretnya ke kamar mandi.
"Sakit ayah lepas" Tangannya berusaha melepaskan jambakan sang ayah. Tak berhenti di sana orang yang di panggil ayah kini menghajarnya habis habisan
"Ayah stop, sakit " Ucapnya, mukanya terasa sakit akibat tamparan sang ayah. Bahkan ayahnya tak memberikan ia kesempatan untuk membela diri, memang apa yang mau ia bilang?, berkata bahwa Aluna harus ikut balap demi membayar spp nya, seperti itu?.
"Dasar jalang, mau mengikuti jejak ibu kamu iya, tidak tau diri harusnya dulu saya buang kamu, dasar aib keluarga" Bentaknya keras. Ayahnya pergi setelah menendang tubuhnya dengan keras di susul bantingan suara pintu.
"Sakit Tuhan," Lirihnya. bukan hanya luka fisik tapi batin nya pun hancur tak terkira, apa ia salah karena sudah di lahirkan dari seorang perempuan yang menghianati suaminya. Bukannya anak tidak bisa memilih dari siapa ia dilahirkan. ayahnya tidak pernah memberi uang saku selama ia memasuki kelas sma, ia harus bekerja keras untuk kebutuhan sekolahnya, jalang? Ternyata ayahnya memandangnya seperti perempuan menjijikan.
kenapa? Kenapa luna selalu tersiksa, kapan dia akan bahagia, ayahnya berniat membunuhnya dengan perlahan.
Aluna maheswari namanya dia adalah gadis yang tidak pernah merasakan hangatnya pelukan ayah, Aluna tidak mempercayai perkataan orang yang berkata ayah adalah orang yang paling menginginkan kebahagiaan anaknya.
* * *
Rasa sakit ini tak akan bisa di tulis bagaimana rasanya, terlalu banyak luka untuk di ceritakan, luka ini akan tetap terasa sakit meski sudah sekian lama, orang lain tidak tau bagaimana rasanya menjadi Aluna.
"Haha rasain mangkanya jadi orang jangan keganjenan" Ia melempar ember bekas air pel yang baru saja di pake untuk mengguyur Aluna.
Aluna hanya diam tidak berkutik bukan karena tidak berani untuk melawan, hanya membuat masalah dengan mereka bisa bahaya untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi: the fate of Aluna
Teen Fiction(Jangan lupa follow ) Kenapa tidak mencoba untuk mengikuti kisahnya meski baru di mulai, kalian harus mencoba siapa tau suka, jangan di lihat penggemarnya, orang punya selera yang berbeda. Di larang plagiat!! Cerita ini murni dari pemikiran saya...