luka yang masih terasa

103 54 14
                                    

" Luka itu akan lebih menyakitkan ketika di ingat, dan terlihat bahwa kebahagiaan ku hanyalah angan-angan "

~Scarla Monica~

" Harusnya lo ga ngelindungin gue " Ucap Scarla begitu sampai di kamar mandi tangannya membuka kancing seragam Meteor, kalian jangan berpikir yang aneh-aneh Scarla tau Meteor menggunakan kaos berwarna hitam, karena seragamnya tembus pandang untung aja Meteor pake baju kaos, coba bayangkan kalau tidak, gimana punggung kekar itu terpampang jelas.

" Apa rencana lo? " Ucap Meteor sambil memegang tangan yang sedang membuka kancing seragamnya.

" Lo ternyata tau maksud gue " Ucap Scarla sambil menarik pelan dasi Meteor.

" Hm " Ucapnya sambil merengkuh pinggang ramping itu hingga tak ada jarak di antara mereka, " Mana Scarla yang dulu "
Lanjutnya sambil mengangkat satu halisnya.

" Scarla yang dulu udah mati, mana juga Meteor yang rese kenapa jadi modus gini? " Ucapnya sambil memegang tangan Meteor yang berada di pinggangnya. Emang ya pinggangnya terlalu sayang untuk di lewatkan.

" So, apa rencana lo? "

Scarla berjinjit sedikit guna membisik di telinga Meteor " Jadi pacar pura-pura gue".

" Kenapa harus gue? ".

" Lo tau se cinta apa Gea sama lo " Ucapnya sambil berusaha melepaskan satu tangan Meteor yang merengkuh erat pinggangnya.

" Udah ah anjing, lo harus mau pokoknya " Ucap Scarla begitu Meteor melepaskan rengkuhan-nya.

" Lo jadiin gue ajang buat bales dendam ke sodara tiri lo " ucapnya sambil memasukan kedua tangannya kedalam kantong celananya.

" Ko lo tau dia sodara tiri gue "

" Apa yang ngga gue tau sih? " Sombongnya.

" Jadi lo mau ga? " Kesel Scarla.

" Kalau ngga ? ".

" Ya harus mau " Kekehnya, pokoknya Scarla akan maksa sampai Meteor mau.

" Untungnya buat gue? " Tanya Meteor sambil melepaskan seragamnya.

" Gue bakal kabulin apa pun permintaan lo, salagi itu normal ".

" Gue ga tertarik " Ucap Meteor.

" Meteor please bantuin gue ". Mohonnya tapi tidak sampai berlutut.

" Cuci baju gue sampe bersih! " Ucapnya sambil menaruh seragamnya di kepala Scarla.

" Asal lo harus mau " Ucap Scarla sambil mengambil seragam di kepalanya.

" Hm ".

" Serius " Girang Scarla.

" Mau gue bilang ngga? ".

" Meteor ,iya, iya, jangan " Teriaknya begitu Meteor sudah keluar kamar mandi.

*

Scarla ingat ia mempunyai janji dengan Kean, makanya di sinilah sekarang Scarla berada, Di kafe dekat Sekolahnya. Scarla juga punya pertanyaan untuk Kean, ia ingin menanyakan tubuhnya.

Sudah lima belas menit Scarla menunggu, mau di chat ia tidak ingat nomornya, harusnya tuh ia meminta nomornya waktu semalam, kenapa tidak kepikiran sih.

Baru saja Scarla akan pergi tapi orang yang di tunggunya baru saja memunculkan barang hidungnya. Ingat Scarla itu minim kesabaran. Kaya author.

" Lama tau gak sih lo! ". Ucapnya begitu ia mendudukan kembali bokongnya di kursi.

transmigrasi: the fate of AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang