" Gue mungkin belum mengenal lo lebih jauh, tapi gue pastikan lo aman di samping gue "~ Meteor Bramasta Antartika ~
Seorang pemuda sedang melajukan motornya,
Keliatannya emang tenang tapi hatinya menggrutu kesal, ialah gimana ga kesel, coba masa ia kalah sama adiknya sendiri, mau maunya lagi di suruh ke minimarket cuman buat beli kinderjoy, kalau bukan bunda yang nyuruh ogah banget di perbudakan gini, awalnya Damai ia bisa menikmati angin malam, sebelum ia harus menarik pedalnya begitu ia menyadari segerombolan motor mengejarnya."Shitt" Gumamnya. ia berusaha mungkin untuk lepas dari pengawasan mereka, sampai memotong jalan, tapi akhirnya, ia tertangkap juga.
"Siapa sih lo pada, mau apa? Kalau mau ngerampok jangan ke gue cari yang lain aja gue mah cuman punya seratus ribu doang " Ucapnya keras, tidak ada adegan membuka helm karna ia sedang tidak memakainya,
" Siapa? Udah lupa lo sama gue? " Ucap pria buncit
" Oh elo yang kemarin malak anak smp kan? ".
" Inget juga lo! ".
" Terus lo mau ngapain, mau ngasih tau ke temen lo segimana gantengnya orang yang udah mukul lo, duh jangan deh bang kalau itu mah malu saya " Ucapnya jahil.
" Emang minta di hajar nih anak " Ucap pria lainnya.
" Gue mau ngasih pelajaran sama lo, karna lo udah ikut campur urusan gue " Ucapnya.
" Pelajaran ?, Jangan deh bang kalau duit sih gue ga bakal nolak " Katanya.
"Heh bangsat masih kecil ga ada takut-takutnya, langsung ajalah SIKAT! " ucapnya sambil maju di ikuti temannya untuk menyerang.
"Wait bentar dulu, banci tau ga lo main nyerang, ga mampu lo sendiri sendiri, badanya aja sih gede-gede tapi mainnya keroyokan sama anak SMA pula " Ucapnya memberhentikan om-om yang udah siap memukulnya, enak aja mereka bertujuh sedangkan ia sendiri bisa rusak ini muka paripurna yang dia jaga sepenuh hati seperti milka kacang kedelai hitam pilihan.
"Oh lo mau duel boleh aja sih" Gumamnya dan menyuruh anggotanya maju menggunakan gerak tangan.
Awalnya satu persatu tapi kelamaan mereka menyerang bersama, licik ini tidak adil ia belum sempet belikan kinderjoy tapi sudah bonyok, adiknya nangis gak ya kalau ia pulang tanpa kinderjoy. Kalau ada cowo gila ya Rafa udah tau ia lagi di serang habis habisan malah mikirin kinderjoy.
"Uhuk... Uhuk" Batuknya begitu salah satu menendang perut Rafa hingga terjatuh, Rafa sudah pasrah ketika salah satu dari mereka akan menendangnya tapi digagalkan oleh suara siren polisi yang membuat mereka pergi satu persatu,
"Huh selamat" Batinya
"Lo gak papa? " Tanya seorang gadis yang berhasil mengejutkannya
" Iya, makasih lo yang udah buat siren polisi? ".
Ucapnya begitu ia berhasil menguasai dirinya, "gile cakep juga ni cewe" batinya
"Sini gue bantu" Ucapan itu keluar ketika Rafa akan berdiri, cewe itu tiba-tiba mempapahnya ke pinggir jalan. Baik juga ni cewe
"Gue Rafa" Kata itu keluar sendiri dari mulutnya, duh semoga di bales ni jabatan tangan gue, dia malah liatin gue lagi. plis sebelum gue malu.
" Scarla " Anying di bales, mana lembut lagi tangannya jadi ga mau di lepas.
" Lo yang udah nabrak gue kan pas di Koridor? " Tanyanya, ia penasaran soalnya ni cewe mirip banget, dari pada penasaran mending tanya langsung. Dan yah, jawabanya memang betul
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi: the fate of Aluna
Teen Fiction(Jangan lupa follow ) Kenapa tidak mencoba untuk mengikuti kisahnya meski baru di mulai, kalian harus mencoba siapa tau suka, jangan di lihat penggemarnya, orang punya selera yang berbeda. Di larang plagiat!! Cerita ini murni dari pemikiran saya...