" Takdir ada baiknya, dia tidak lupa memberi seorang yang bisa membuat ku tertawa di saat orang terdekat ku sendiri memberi luka"
~ Scarla Monica ~
Kalian tau cerita ini dari mana guys?
Jam menunjukan pukul setengah dua waktu pagi dan Scarla masih duduk di bangku belajarnya di temani buku-buku pelajaran yang dari tadi di pelajarinya.
" Semoga nilai gue tinggi " Ucapnya sambil memutup buku dan menyimpannya.
Kakinya berjalan menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk " Ah nyaman banget sih " Gumamnya sambil memeluk guling, tak lama matanya terpejam menjemput alam bawah sadarnya.
*
Scarla menuruni anak tangga dengan tas berwarna merah di pundaknya, bibirnya sedikit bergumam, begitu sampai di tangga terakhir kakinya melangkah ke meja makan yang sudah di isi oleh tiga manusia insan.
Scarla menarik satu bangku untuk ia duduki tangannya mengambil sehelai roti di lapisi coklat.
" Di ulangan ini kamu harus dapet nilai tinggi Scarla, meskipun ulangan harian. Lihat Gea dia udah membuat saya bangga dengan nilainya sedangkan kamu tciih " Ucap ayah Scarla setelah menyeka mulutnya menggunakan tisu.
Scarla hanya diam tak menyahut, dia lupa kalau musuhnya bukan hanya di luar rumah saja.
" Kalau saya bicara dengarkan, jangan kurang ajar kamu! " Bentaknya sambil membanting sendok.
" Papah liat aja aku atau Gea yang dapat nilai tinggi " Ucap Scarla sambil berdiri dari bangku dan membawa langkahnya keluar rumah.
Saat Scarla keluar terlihat Meteor yang sedang menyenderkan tubuhnya tepat di pintu mobil Scarla dengan tangan kanan yang sedang memegang telpon gadgetnya sedangkan tangan satunya lagi di masukan ke dalam saku celana.
" Meteor ngapain lo ke sini ".
" Jemput lo, mobil lo kan ada sama gue masa lo naik taksi " Ucap Meteor ketika menyadari kedatangan Scarla, handphone nya ia masukan ke dalam saku.
Baru saja Scarla akan menjawab tapi tiba-tiba terdengar suara Gea yang menyebut nama Meteor, Scarla mendengar suara langkah terburu buru di belakangnya siapa lagi kalau bukan Gea.
" Ya ampun Meteor kamu ke sini pasti mau jemput aku kan " Dengan tidak tau malunya Gea berlari ke arah Meteor sambil memegang tangan Meteor tapi tak lama Meteor langsung menghempaskan tangan itu.
" Btw Meteor mau jemput gue lah, pacarnya " Ucap Scarla sambil menekan kata pacarnya.
" Ga usah ngaku-ngaku deh lo, Meteor mana mau pacaran sama cewe modelan lo! " Ucap Gea sewot.
" Lah emang kenapa, gue cantik dan yang pastinya juga gue ga suka poya-poya pakai uang orang lain, lo lupa ya lo itu di bawah gue hidup nampung di rumah bokap gue aja gayanya selangit, lo itu aslinya miskin kalau lo lupa " Beber Scarla. Meteor hanya diam mungkin dia ingin melihat bagaimana cara Scarla melawan.
Tangan Gea saling terkepal erat di sisi tubuhnya ketika akan menyerang Scarla bahunya terasa di pegang dari belakang Gea menolehkan kepalanya dan terlihat lah ibunya dengan senyum terpatri di bibirnya.
" Kenapa sayang? " Ucap Dira sambil mengelus kepala putri kesayangannya.
" Ada tamu ko diem aja " Tak lama Reno datang dengan tas kerja di satu tangannya " Loh Gea kenapa, sayang " Tanya nya kepada Dira.
" Masa Scarla hina Gea di depan pacarnya, jujur mas aku gak Terima aku gak papah kalau Scarla hina aku tapi engga dengan Gea " Ucap Dira dramatis.
Meteor mengangkat satu halisnya, jadi seperti ini cara mereka menyudutkan Scarla, Meteor melihat ekspresi wajah Scarla yang terlihat seperti biasa " Sudah sejauh itu ternyata " Batin Meteor.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi: the fate of Aluna
Teen Fiction(Jangan lupa follow ) Kenapa tidak mencoba untuk mengikuti kisahnya meski baru di mulai, kalian harus mencoba siapa tau suka, jangan di lihat penggemarnya, orang punya selera yang berbeda. Di larang plagiat!! Cerita ini murni dari pemikiran saya...