" Tanpa kita sadari ada orang yang mungkin bisa menghargai kita, tapi kita melewatkannya atau kita yang tidak menyadarinya "
~ Scarla Monica ~
" Kenapa gue harus bilang sama lo? , lo bukan siapa siapa gue Meteor ".
" Kata siapa gue bukan siapa-siapa lo, Stop berpura-pura Scarla, gue tau lo gak baik-baik aja, gue bakal jadi rumah buat lo, so ayo sama gue terus, gue ga bisa liat luka di wajah lo lagi ". Beber Meteor sambil menatap mata Scarla lekat.
" Lo lupa? , gue bukan Scarla gue tau hati lo masih ada dia, gue Aluna meski tubuh gue Scarla gue tetep Aluna, gue ga kenal lo, jadi stop peduli sama gue! " Balas Scarla sambil melepaskan tangan Meteor yang berada di wajahnya setelah itu Scarla berdiri dan berjalan meninggalkan Meteor dan kesunyian di ruang uks.
Ya, Aluna tau Meteor secara tidak sadar menganggap Aluna itu Scarla, mungkin Aluna harus menjauhi Meteor sebelum ada rasa di hatinya, bukankah akan lebih menyakitkan jika di lanjutkan apa lagi jika Meteor masih mengharapkan Scarla datang, lantas jika Scarla kembali apa Aluna akan pergi dengan hati yang terluka lagi?.
Angin datang menghembus rambut Scarla hingga membuatnya berterbangan tak arah, matanya menatap siswa-siswi yang sudah bubar, setelah keluar dari ruang uks Scarla memutuskan untuk ke rooftop. Di saat ia terdiam Scarla di kejutkan dengan suara orang yang terjatuh.
" Awsh shitt, ".
" Ngapain lo? " Tanya Scarla ketika melihat Zero yang sedang terduduk di bawah kursi yang sudah rusak, posisinya tidak terlihat karna ada begitu banyak tumpukan kardus besar.
" Ga liat gue jatoh, bantuin napa " Ucapnya leseh, dan langsung menarik tangan Scarla yang di sodorkan, Zero pun berdiri sambil memegang pinggangnya.
" Lo gak masuk pelajaran tadi? "
" Ketiduran gue dari jam istirahat ".
" Alah ketidurannya alibi doang, padahal mah sengaja " Udah paham Scarla Zero ini terlihat seperti MMB manusia malas belajar.
" Tau ajah si eneng " Tuhkan bener.
" Astaga, gue duluan ya " Bisa-bisanya dia lupa mau nemuin kean sepulang sekolah, penting ini Scarla mau lihat makamnya, dengan langkah cepat Scarla menuruni anak tangga dan berlari dengan cepat selepas berada diparkiran, semoga aja Kean masih ada.
Membutuhkan waktu sepuluh menit dengan berlari terlihat Kean sedang duduk sambil meminum esnya.
" Lama! , gue kira Meteor mau ngerjain gue " Marah Kean ketika sudah duduk dan langsung menyeruput minuman yang sudah di pesan oleh Kean.
" Pelan-pelan, nanti kesedek " Ucap Kean.
" Woy! , gue kira lo lari lari ada apaan, ternyata lupa janji sama ayang " Duh ni curut ngapain sih ngikutin.
" Ngapain sih lo ngikutin gue! ".
" Kenapa emang, lagian lo pergi gitu aja gue kira ada apaan "
" Heh ga sopan " Ucap Scarla sambil menggeplak kepala Zero, lagian ga ada sopan-sopanya main rebut minumannya aja.
" Haus juga gue "
" Pesen lah ege "
" Ga ada duit gue " Balasnya sambil menapung kepalanya menggunakan kedua tangannya.
" Elehh tai " Scarla tak percaya sumpah.
" Jadi gue nungguin lo buat liat kalian berantem, yaudahlah kalau gitu mah mending gue pulang " Merajuk itu Kean, iyalah dia sudah menunggu setengah jam ini, hadeuhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi: the fate of Aluna
Teen Fiction(Jangan lupa follow ) Kenapa tidak mencoba untuk mengikuti kisahnya meski baru di mulai, kalian harus mencoba siapa tau suka, jangan di lihat penggemarnya, orang punya selera yang berbeda. Di larang plagiat!! Cerita ini murni dari pemikiran saya...