luka yang tak berhenti

35 7 2
                                    


" Sebegitu seringnya luka ini bertambah hingga aku lupa rasa sakitnya "

~Scarla Monica~

Tanpa banyak kata Meteor langsung menarik tangan Scarla keluar, langkah mereka berhenti saat memasuki ruang UKS dengan Scarla yang sudah di duduki Meteor di bangkar.

" Kenapa?, kok lo bawa gue ke ruang UKS santai aja gue ga luka " Ucap Scarla kepada Meteor yang sedang mencari kotak P3k.

Meteor mendudukan dirinya di bangku tepat di depan Scarla " Kenapa? " Tannya Meteor matanya tertuju pada sudut bibir Scarla yang terluka.

" Ga papah " Ucap Scarla begitu ia menyadari tatapan Meteor pada sudut bibirnya yang terluka bekas kemarin.

" Ga usah nyembunyiin sesuatu dari gue, bilang siapa pelakunya " Ucapnya maksa sambil mengobati luka Scarla menggunakan kapas yang sudah di baluri alkohol.

" Udah ga papah, ga sakit ko " Ucap Scarla sambil menatap muka Meteor yang begitu dekat " Awsh " Lirih Scarla ketika Meteor menekan luka-nya.

" Katanya ga sakit " Ucap Meteor " Kening belum sembuh udah di tambah aja luka-nya ". Lanjut Meteor sambil merapihkan kembali obat-obatnya.

" Makasih karna udah mau peduli sama gue " Ucap Scarla tulus " Gue boleh minta nomor Kean? " Lanjutnya.

" Buat apa? ".

" Gue ada perlu ".

" Mau ketemu Kean? " Tanya Meteor.

" Iyah " Jawab Scarla.

Scarla melihat Meteor mengambil telpon genggam dari sakunya dia terlihat sedang mengetik sesuatu setelah itu dia memasukan kembali handphonenya.

" Mana nomornya? " Ucap Scarla ketika tidak ada notif masuk di handphonenya, Scarla pikir tadi Meteor sedang mengiring nomor Kean kepadanya.

" Gausah "

" Hah? " Bingung Scarla.

" Udah gue chat, nanti pulang Sekolah tunggu aja di kafe deket sekolah " Jawab Meteor.

" Ouh gitu " Ucap Scarla

Brakk

" Astaga Scarla, lo ga papah kan? " Ucap Zero yang baru datang dengan keributannya.

" Dia ga papah " Ucap Meteor sambil memegang satu tangan Zero yang sedang ribut mengecek tubuh Scarla.

" Bisa pelan ga megangnya, sakit ini " Ucap Zero sambil menatap tanganya yang di pegang Meteor.

" Gue udah pelan lo-nya aja yang lembek " Balas Meteor sambil berdiri dan langsung menarik tangan Scarla keluar.

" Woy gue baru nyampe ini main di tinggal aja " Ucap Zero sambil berlari menyusul mereka. Sedangkan Scarla dia hanya bisa geleng kepala.

Bel baru saja berbunyi saat di pertengahan jalan Scarla di ganggu oleh panggilan alam yang datang tanpa bisa di prediksi, di wastafel Scarla berasa sedang mencuci tangannya.

" Huh lega " Ucap Scarla sambil mengusap perutnya.

Prok prok prok

" Hebat, pake pelet apa lo sama Meteor " Ucap Clarissa sambil menepuk tangannya.

" Pelet? mungkin Meteor kena pelet kecantikan gue " Ucap Scarla sambil menghadap Clarisa sepenuhnya.

" Sok kecantikan tau ga sih lo!, " Ucap Clarissa sambil mendorong kecil bahu Scarla.

transmigrasi: the fate of AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang