kelicikan Gea

102 61 7
                                    


" Diam tak bisa merubah takdir, lantas jika aku mencoba apa takdirku akan berubah "


~Scarla Monica~

Takdir memang begitu jahat, selalu terperangkap oleh masalah yang tiada henti adalah hal yang selalu Aluna alami, bahkan saat ia sudah tidak bersama tubuhnya pun takdirnya tetap sama, takdir mungkin sedang menertawakannya, ia berusaha untuk terlepas dari takdir nya, tetapi tak semudah itu, meskipun ia sudah berganti tubuh takdir yang sama selalu terjadi padanya. Apa yang takdir mau?, ia akan melawan dari takdir bodoh ini, Aluna akan mencari pelangi yang selalu di tunggunya, ia tak akan menyerah lagi, meski badai yang terjang pun, menerpannya.

*

"Dasar benalu, sampai kapan kamu mau membully saudara kamu, kamu itu udah besar, pake otak kamu Scarla, saya sudah cape sama kamu, dasar anak sialan,bodoh!"
Ucapnya, sambil memukul kepala Scarla.

Sedangkan Scarla, dia memegang kepalanya yang terasa sakit, di saat itu gambar-gambaran mulai bermunculan di dalam ingatannya, semua tentang penyiksaan yang di lakukan ayahnya kepada Scarla, suaranya begitu terdengar keras, suara bagaimana Scarla menjerit dan menangis,dan suara tamparan pukulan yang begitu terdengar menyiksa.

"Dasar tidak bisa di atur, anak nakal kaya kamu harusnya itu udah di buang, berapa pria yang udah nyobain tubuh kamu, hah, mau jadi jalang kamu, beruntung saya memiliki anak seperti Gea. Kemarin kamu bully dia karna dia udah kasih tau saya, kalau kamu udah berani clubbing. Sekarang kamu bully dia, karena ga mau ngerjain PR kamu. Emang dasar anak sialan, punya otak itu di pake, jangan bego!"ucapnya sambil menampar lagi pipi mulus itu. bukan hanya Bibirnya yang mengeluarkan darah tapi hidungnya pun, pipinya terlihat memar.

Saat Lelaki yang memukulnya tadi akan pergi, Scarla berkata lantang, yang berhasil membuatnya berbalik menghadap Scarla.

"Anda yang ayah sialan! , ayah mana yang tega menyiksa anaknya, ayah mana yang lebih mempercayai perkataan anak tiri di banding anak kandungnya, yang anak kandung anda itu aku bukan dia, bukan aku yang bego, tapi anda, buat apa menikahi jalang kaya dia, harusnya--"

"SCAR--" Potong Dira, yang berdiri di dekat tangga.

"BERISIK ANJING, GUE BELUM SELESAI! " Ucapnya sambil melempar pot bunga yang ada di dekatnya hingga hancur tak terbentuk.

"Biarkan saya berbicara sampai selesai, anda menyebut saya jalang karna bukti dari poto, yang bisa di edit, terus bagaimana dengan anak kesayangan anda yang setiap malam keluar dengan pakaian yang menjijikan".

Bungkam, mereka semua bungkam. Rumah yang terlihat luas kini terasa sempit bagi Scarla terasa pengap dan menyesakan, kemana Scarla harus berlari, dunia tidak mengijinkannya untuk merasakan bahagia.

"Kenapa pada diam, untuk saat ini anggap saya sebagai orang yang berusaha mendapat keadilan, di mana yang katanya, ayah yang rela mempertaruhkan segalanya demi senyum putrinya, mana yang katanya, ayah yang akan selalu menjadi malaikat pelindung untuk gadis kecilnya" Ucap Scarla, ia cape harus menghadapi situasi yang sama, alih-alih mengirim raganya ke akhirat. Kenapa takdir sangat suka mempermainkannya.

Scarla pergi berlari ke kamarnya setelah mengucapkan kalimat itu, Scarla bukan lemah dia hanya lelah. Rasa sesak di dadanya begitu menyiksa, sekuat apapun Scarla, rasa sakitnya tetep melumpuhkannya.

"Gue benci, kenapa terasa sakit, ini bukan tubuh gue dia juga bukan siapa-siapa gue, tapi kenapa? Dada ini terasa sesak, takdir, kenapa lo mempermainkan hidup gue" Tangisnya pecah, tangannya memukul dadanya yang terasa sakit.

transmigrasi: the fate of AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang