Part 9

62 5 0
                                    

Demon wanita tentu saja tidak jauh berbeda dengan demon pria, mereka sama sama berbahaya dan juga sama sama punya insting kuat dan cenderung licik.

Namun demon yang masih bertahan hingga zaman ini tentu tidak bisa lagi memiliki tubuh sekuat dulu dan beberapa sifat alamiahnya mulai luntur, meski tidak seluruhnya.

Karena manusia adalah makanan alami demon, maka manusia sudah menjadi larangan untuk demon, demi menahan sifat alamiah dari makhluk itu dan agar mereka bisa hidup berbaur dengan manusia.

Kira kira siapa yang membuat peraturan itu? Tidak ada, secara alami para demon yang terpencar masing masing mengetahui perlahan bagaimana cara mereka bertahan hidup dan selebihnya yang masih mempertahankan naluri liarnya mati di buru manusia, itu sudah lama sekali.

Singkatnya bagi manusia demon sudah jadi mitos, tapi bagi demon itu sendiri, mereka yang tersisa masih bertahan hidup sampai sekarang, ialah makhluk immortal itu.

Demon punya bau khusus, jadi sesama demon dapat merasakan kehadiran mereka masing masing. Beberapa memilih membangun keluarga dan membuat generasi demon yang baru. Perkawinan antara manusia dan demon sangat beresiko jadi biasa hanya sebatas berkencan atau teman tidur saja.

Seorang manusia bisa mati jika mengandung anak demon, sedangkan demon wanita tidak akan bisa mengandung jika tidak dikawinkan dengan sesama demon juga. Karena sel telur mereka kuat, dan mereka hanya cendrung berbeda.

Bagaimana cara demon mengatasi rasa laparnya? Sedangkan mereka terus berbaur dengan makanannya setiap hari? Itu hal ajaib. Demon di kehidupan zaman kini harus menahan hasrat mereka, dan memendam pikiran pikiran jahat dan kotor dalam dalam.

Minum darah hewan sangat membantu mengekang naluri membunuh mereka.

Demon itu licik, jadi Im Sol tidak mau ikut ikutan dengan kelompok mereka. Meski kau bagian dari mereka, orang orang bermasalah selalu tampak dengan jelas. Im Sol hanya berharap beberapa demon yang berkelompok tidak gila dengan mencicipi darah manusia. Itu akan jadi masalah besar bagi Im Sol juga.

Im Sol tidak terlalu mengikuti bagaimana kehidupan demon lain dan sibuk mengurus dirinya sendiri. Ia lahir dengan didikan manusia. Jadi ia tidak begitu peduli.

Im Sol bergidik ngeri saat Shi Oh menjamunya dengan minuman semerah darah. Ini benar benar darah? Baunya mirip. Apakah ia dari awal sudah ketahuan?

Shi Oh menyesap minuman itu dengan santai dan berkata itu adalah wine yang ia beli. Apa bau wine sama dengan darah? Saat menyesap minuman itu yang ia rasakan hanya manis dan sedikit kejutan, mungkin dari alkohol. Tapi jujur saja saat meminum darah ia juga merasakan manis. Ia tidak mengenal amis karena  ia memang menyukai darah dan daging mentah hewan. Bagi Im Sol tentu saja rasanya gurih.

Im Sol hanya tersenyum dan berkata bahwa minuman itu enak, hal itu disambut senyuman tipis oleh Shi Oh.

"Aku punya beberapa pekerjaan di kota ini. Karena sangat menyenangkan aku melakukan semuanya." Benar juga Shi Oh bekerja di perusahaan hiburan kan? Apa bisa sekaya ini dengan bekerja di perusahaan?

Im Sol tidak segan segan melihat lihat  sekitar rumah pria itu. Mencari sesuatu yang mencurigakan.

"Apa yang kau cari?" tanya Shi Oh disampingnya. Pria itu menuangkan lebih banyak wine ke gelas Im Sol dan Im Sol menerimanya dengan senang hati.

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang