Part 10

76 8 0
                                    

Im Sol masih menikmati minumannya begitu pula Shi Oh. Mereka larut dalam keheningan dan menyesap cairan merah gelap itu dengan perlahan.

"Apa tidak masalah jika kau minum alkohol lagi?" Im Sol yang pertama memecahkan keheningan di antara mereka .

Shi Oh tersenyum kemudian kembali menyesap sedikit minumannya.
"Seharusnya tidak apa apa." Kenapa jawaban pria ini selalu menimbulkan pertanyaan lain.

"Jadi kau ingin aku melakukan pekerjaan apa?" Im Sol meletakkan gelasnya berusaha mengganti suasana mereka dengan lebih serius.

Shi Oh menoleh ke arahnya kemudian mengeluarkan senyum andalannya. Wajah pria itu memerah lagi seperti tadi malam. Tapi tidak ada urat urat hijau.

"Kenapa kau selalu menunjukkan wajah mabukmu padaku dengan santai?" ucap Im Sol pelan nyaris seperti gumaman.

Pria ini tampan dan ehm panas, jika dalam kondisi mabuk levelnya jadi lebih tinggi. Karena wajahnya memerah kemudian postur tubuhnya juga mendukung, jadi itulah sebabnya jadi agak sulit.

Im Sol menghela nafas, tidak mengerti mengapa ia diajak ke sini dan malah di suruh minum dan harus menonton seseorang yang perlahan mabuk. Apa wine ini lebih tinggi alkohol dari pada yang mereka minum kemarin? Pria ini sangat cepat mabuk bahkan dengan beberapa gelas wine.

"Ka..u..sangat kuat minum.." ucap pria itu terdengar mulai mabuk. Dan lagi lagi ia mengucapkan itu sambil tersenyum dengan matanya. Menggoda sekali.

Apa kali ini ia harus berpura pura mabuk agar terlihat seperti manusia? Bahkan Im Sol tidak benar benar yakin yang ia minum adalah alkohol. Mengapa warnanya merah darah?

"Shi Oh shii.. Kau mabuk?" ucap Im Sol mendekati Shi Oh di depannya. Parah sekali, pria ini benar benar mabuk.

"Im Sol shii~~" pria itu menggeliat sedikit seolah berusaha mengendalikan tubuhnya.

"Apa gunanya ya aku lari jika hari ini aku akan mengunjungi rumahnya dan kembali melihat pria ini mabuk?" batin Im Sol, ah benar ia belum bertanya bagaimana pria ini kembali ke apartemen dengan rinci. Padahal Im Sol meninggalkannya di tengah jalan.

"Kenapa kau mabuk lagi? Kau sengaja membuatku mengurusmu ya?" karena mabuk jadi tidak apa apa tidak sopan wkwkwk.

Shi Oh menoleh pada Im Sol dengan susah payah.

"Sangat a..neh.. karena kau.. tidak ma..buk. " ucap pria itu kemudian mendadak kehilangan keseimbangan dan kembali berbaring di sofa.

Aduh siapapun tolong, bahkan sebagai demon yang hanya makan darah hewan, pemandangan di depannya tetap sulit untuk dihadapi.

Im Sol mengulurkan salah satu tangannya menangkup pip Shi Oh yang sudah memerah. Pipi pria ini  terasa hangat sekali. Im Sol menempatkan diri duduk tepat di samping pria itu.

Im Sol memeriksa gelas wine Shi Oh. Kalau memang alkoholnya sangat tinggi seharusnya ada sedikit pengaruh pada Im Sol. Saat Im Sol menyesap gelas pria itu. Ia kaget rasanya aneh dan rasanya seperti banyak obat obatan yang larut pada gelas pria itu.

Im Sol segera berlari menuju toilet dan mencuci lidahnya dan berusaha mengeluarkan minuman yang ia minum walau sedikit. Obat obatan semacam itu tidak akan mempengaruhi dirinya. Seharusnya begitu. Tapi Im Sol tidak akan menurunkan kewaspadaannnya. Ia yakin tetap ada beberapa hal yang harus ia waspadai makanya ia mencuci mulutnya.

Im Sol memeriksa dapur pria itu, dan terlihat normal, kemudian ia menggeledah kamar Shi Oh.

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang