RYU

Part 18

Entah perkataan pria itu kebohongan atau kebenaran. Tapi latar belakang Ryu Shi Oh benar benar seperti tokoh utama pria dalam novel, hanya saja dia penjahat.

Sebagai salah satu keluarga terkaya di Asia, Ryu Shi Oh sebagai pewaris sudah dibekali bela diri dan latihan ketahanan fisik sejak kecil. Jadi ambisi menjadi lebih berkuasa dan punya pengaruh besar di dunia diwariskan padanya.

Im Sol agak menyesal mengancam pria itu, sepertinya kalau pria ini memerintahkan anak buahnya yang tersebar dimana mana untuk membunuhnya, seorang demon seperti Im Sol akan terbunuh juga. Im Sol harus berhati-hati dengan mulutnya mulai sekarang.

Kembali ke cerita, Shi Oh di samping mewariskan ambisi keluarga, juga punya ambisi individu yang selalu ingin ia capai. Karena sepanjang hidup melihat orang berlutut dan patuh membuat ia puas. Ia ingin jadi lebih kuat dan tidak ingin mati. Orang kaya memang punya ambisi di luar nalar. Setidaknya nalar manusia.

Itulah sebabnya pria ini berkeliaran sesuka hati. Jadi apa yang pria ini rencanakan padanya?

"Aku hanya penasaran, itu saja."

Se-simple itu?

Ini bukan jawaban yang Im Sol harapkan.

Im Sol tidak bisa menahan kecurigaannya. Saat menjelaskan soal latar belakangnya Shi Oh sangat tenang dan juga menggunakan banyak gestur. Tapi bagi Im Sol tetap saja ada sisi yang tidak terbaca dari pria di depannya. Pria ini sangat pandai menyembunyikan itu semua.

Kalau Im Sol punya kekuatan penghapus ingatan, mungkin itu akan sangat berguna di situasi ini. Tapi tampaknya ia harus menjadi dewa untuk bisa melakukan itu. Bagaimana pun permasalahan mengenai ketergantungan darah manusia masih belum terpecahkan.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Im Sol tersadar dari lamunannya. Shi Oh masih berada di depannya dengan jarum suntik.

"Shi Oh shii."

"Hm?"

"Kau masih terasa misterius dan asing di saat bersamaan." Mereka saling menatap beberapa saat.

"Aku ingin kau tetap tinggal di sini." ucap Shi Oh.

"Oh jadi kau bersedia menjadi makananku?"

"Jika perlu.."

Ah sangat menyentuh jika kata kata itu sepenuhnya tulus.

Im Sol tidak bisa berkata soal ia yang bisa mengubah Shi Oh menjadi demon. Selain itu adalah pilihan hidup dan mati. Tidak terbayang kekacauan macam apa yang ia akan perbuat setelah berubah.

Shi Oh kembali menyuntikkan lebih banyak cairan bius, namun seperti yang diduga tidak ada reaksi apapun pada tubuh Im Sol. Shi Oh menatap gadis di depannya sesekali dan kemudian sedikit terkejut melihat bola mata gadis ini berpendar merah lagi. Tidak kah ini terlalu cepat?

Shi Oh segera memeluk tubuh Im Sol erat. Hanya mencoba beberapa hal sebelum gadis ini memutuskan untuk menggigit lehernya lagi. Shi Oh mengelus ngelus surai gadis itu pelan, lalu memberikan beberapa sentuhan di punggung berusaha menenangkan. Im Sol membalas pelukan Shi Oh tak kalah erat. Untungnya kali ini hanya matanya, tidak ada ekor maupun tanduk yang muncul.

Mereka saling berpelukan cukup lama, sebelum Shi Oh menggendong Im Sol yang masih memeluknya dari depan kemudian berjalan menuju kamar.

Im Sol tidak melepaskan pelukannya dan Shi Oh masih disana membiarkan gadis itu memeluk dan duduk di pangkuannya.

"Tidurlah.. "Bisik gadis itu.

Seketika Shi Oh tertidur. Im Sol segera membuka beberapa kancing atas kemeja pria itu, memperlihatkan lehernya yang terbuka, kemudian menerkam pria itu lagi.