Bab 12

75 7 0
                                    

Im Sol menghela nafas berat. Matahari sudah akan terbenam namun pria di sampingnya tidak juga terbangun. Nafasnya berhembus teratur menandakan Shi Oh betulan tertidur saat ini.

"Shi Oh sudah membayar biaya apartemenku, kemudian kemaren aku meninggalkannya di tengah jalan dan ia tidak membahas apa apa soal itu, dan sekarang aku baru saja menerkam lehernya hingga koyak. " batin Im Sol meringis mengingat apa yang sudah ia lakukan. Im Sol hanya akan merasa lebih bersalah jika meninggalkan pria itu sendirian saat ia tidak sadarkan diri.

Im Sol punya pengalaman buruk soal dokter. Tubuh seorang demon sangat berbeda dengan manusia. Mulai dari detak jantung, dan beberapa sistem tubuh juga berbeda. Jadi akan berbahaya jika menemui dokter atau malah ke rumah sakit itu sendiri. Tidak, sebenernya gadis itu hanya takut ketahuan, itu saja.

Im Sol kemudian menyandarkan diri di sofa tepat di samping pria itu. Kenapa seorang manusia mengonsumsi obat obatan sebanyak itu? Apa ia sakit? Orang sakit macam apa yang melarutkan obat obatan ke dalam wine? Im Sol memijat pelipisnya pelan. Tidak ada situasi apapun saat ini yang dapat ia mengerti.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Seseorang yang sangat ia waspadai berbuat baik padanya, kemudian terus menempatkan dirinya pada posisi sulit. Ah tidak juga Im Sol sadar ketampanan pria ini juga jadi faktor utama.

"Apa aku bisa membuatnya bangun dengan kekuatanku?" batin Im Sol. Hmm tampaknya tidak, jika penyebabnya dari obat obatan. Im Sol mengurungkan niatnya untuk memeriksa kondisi Shi Oh lagi.

Im Sol menyadari pergerakan di sampingnya. Pria itu mulai menggeliat pelan khas seseorang yang baru bangun tidur dan perlahan membuka mata. Shi Oh terlihat bingung melihat kehadiran I'm Soal di sampingnya. Yaampun bahkan saat pria ini memicingkan mata saja sudah punya kharisma tersendiri, bahkan kini ia terlihat lucu.

Im Sol tanpa sadar tersenyum, dan senyumannya disadari oleh Shi Oh yang kemudian ikut tersenyum dengan matanya. Tampan sekali tuhan.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Im Sol pelan sambil menatap lurus pada netra hitam legam itu.

"Aku merasa lebih baik. " Pria itu mengucapkannya sambil tersenyum. Dan ia juga tidak segan menjaga kontak mata dengan Im Sol.

Im Sol tidak memiliki keberanian untuk bertanya lebih jauh mengenai kondisi Shi Oh, mungkin sama seperti Im Sol yang tidak ingin identitas nya diketahui. Barangkali begitu pula Shi Oh, ada sesuatu yang ia tidak ingin orang lain ketahui.

"Kau tidur lama sekali. Apa kau mengundangku kemari untuk melihat mu tidur?" ucap Im Sol sambil tersenyum. Yaampun mengapa tiba tiba atmosfernya jadi berubah seperti ini. Shi Oh juga terus tersenyum tanpa melepaskan kontak mata.

"Mungkin kau harus, lagipula kau akan bekerja padaku. Jadi aku bos, harusnya bawahan tidak banyak komentar~" Im Sol memicing gemas dengan cara Shi Oh bicara. Bahkan dengan auranya yang kuat Im Sol menemukan tingkah menggemaskan pada pria ini.

Im Sol mengangguk dan melepaskan kontak mata antara mereka berdua. Gadis itu baru sadar sudah bertatapan secara intens setelah beberapa menit kemudian dan kini merasa malu. Astaga.

Shi Oh tersenyum lagi melihat tingkat malu malu gadis di depannya.

"Aku ingin menjadikanmu salah satu talent di agensi dimana aku bekerja."

Apa?

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang