Bab 23

61 5 1
                                    

"Kau sudah bangun?"

Shi Oh baru saja membuka matanya perlahan. Wajah pria itu tampak menyernyit seolah merasa sakit.

Ini sangat menganggu, Im Sol punya pikiran pikiran liar soal pria di depannya. Pria ini, Im Sol tau betul bagaimana cara pria di depannya bisa memiliki kehidupan abadi seperti dirinya.

Tapi orang sepertinya bisa jadi akan membuat banyak kerusakan saat benar benar memperoleh keabadian.

Shi Oh bersandar di tempat tidur, melihat Im Sol yang terus menatapnya ia malah menatapnya balik.

"Ada masalah?" Im Sol tertegun mendengar pertanyaan itu. Pria ini benar benar tidak sadar diri ya?

Kalau bisa dari awal Im Sol tidak pernah ingin terlibat dengan pria ini, apalagi sekarang setelah mencicipi darah manusia gadis itu tidak akan bisa berhenti, jadi tidak ada cara lain, ia harus tetap dapat meminum darah manusia.

Ia tidak ingin mati, meski sudah hidup lama sekalipun, kematian tragis macam apa yang menantinya jika identitasnya ketauan? Menghadapi kegilaan pria di depannya adalah satu satunya pilihan. Im Sol juga punya ketakutan semacam itu.

"Apa yang kau pikirkan?"

Tatapan Im Sol dan Shi Oh bertemu, apa ini deja vu? rasanya ini pernah terjadi sebelumnya. Shi Oh mendekat, Im Sol yang saat ini berdiri di ujung kasar hanya diam. Perbedaan tinggi badan mereka begitu kentara. Tanpa sadar pipi Im Sol memerah. Sejak kapan kancing atas pria ini tidak terpasang dengan baik? Lihatlah dada dengan guratan guratan seperti lukisan itu!!

Apa ini.. Im Sol yakin ia tidak punya ketertarikan romantis pada seorang Ryu Shi Oh. Tanpa sadar gadis itu mulai mundur saat Shi Oh lebih mendekat. Im Sol kuat kuat menutup hidug dan mulutnya, ia mulai mencium aroma yang sangat kuat, apa dari tubuh pria di depannya ini?

Shi Oh tampak berhenti melangkah dan hanya menaikkan alis, mungkin bingung dengan tingkah demon di depannya.

Sejak kapan Shi Oh punya aroma sekuat ini? Shi Oh memang punya aroma tertentu tapi tidak sekuat ini. Apa seharusnya dari awal ia tidak menyapa lelaki itu di pagi hari? Ini buruk.

Shi Oh yang entah kenapa mengeluarkan aroma tertentu, membuat Im Sol hilang akal, sehingga demon betina itu lebih memilih melarikan diri ke kamarnya tanpa meninggalkan penjelasan apapun.

"Jantan sialan!! Kenapa aromanya kuat sekali." teriak Im Sol sesaat setelah tiba di kamarnya, ia tidak bisa menahan diri mengacak ngacak rambutnya.

"Apa ini karena aku sudah jadi demon seutuhnya? Jadi semua indra jadi tajam begini?" monolog Im Sol.

Cobaan belum selesai saat seseorang membuka pintu kamar gadis itu dengan santai dan duduk di ujung ranjang tak jauh dari Im Sol.

"Kau mulai jadi gila ya?" celetuk Shi Oh.

"Tentu saja tidak, Tuan."

Im Sol sedikit kesal bagaimana ia menyadari bagaimana pria di depannya mulai bisa memberikan pengaruh besar padanya. Pria ini kejam, sadarlah, kalau saja diangkat jadi pemimpin mungkin dia akan melakukan banyak pembantaian. Bagiamana bisa Im Sol merona dengan pria semacam itu?

Tapi aroma pria ini memang sangat amat menganggu. Im Sol menutupi hidungnya dengan kuat.

"Mengapa kau terus menutup hidungmu?" tanya Shi Oh

Karena baumu sialan.

Tapi Im Sol tidak akan membiarkan Shi Oh tau, pria itu bisa saja menyalahartikan perkataannya sebagai ungkapan ketertarikan.

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang