Part 14

70 7 0
                                    

Im Sol membuka matanya perlahan, entah kenapa tubuhnya terasa ringan. Namun Im Sol kemudian kaget saat menyadari aroma manis disekelilingnya. Ah tidak, pasti ini bercanda.

Lihatlah di depannya sekarang terdapat banyak sekali mayat hewan yang sudah terkoyak sana sini. Beruntung ia berteleportasi ke hutan. Namun Im Sol tersentak saat melihat seorang pria tergeletak dengan genangan darah pada lehernya. Shi Oh?

Im Sol segera menghampiri pria itu. Nafas pria itu tersendat sendat, namun ia masih hidup. Apa ia bunuh saja? Pria ini membuat hidupnya jadi lebih rumit dari sebelumnya. Kalau Im Sol bunuh, apakah tidak ada yang akan curiga nantinya? Harusnya tidak bukan? Hal wajar bagi manusia yang ke hutan untuk diserang seperti ini.

Tapi bagaimana seseorang bisa menjelaskan seorang Ryu Shi Oh tiba tiba berada di hutan. Sial, Im Sol tidak bisa berhenti panik.

"Bisakah kau berjanji untuk melepaskan ku jika aku menyembuhkan mu? Shi Oh shii?" Gadis itu tidak bisa menyembunyikan air matanya. Ia sangat bingung sampai ingin terus menangis.

"Aku tidak akan mati semudah itu." suara berat pria itu terdengar. Pria itu baru saja membuka matanya dan kini ia menatap Im Sol dengan tajam. Di sisi lain wajah pria itu berkeringat dan tampak lelah.

"Kau kehilangan banyak darah. "ucap Im Sol pelan. "Aku bisa menyembuhkanmu, tapi bahkan jika kita membuat perjanjian di sini, aku tetap tidak bisa mempercayaimu."

"Kau menghisap darahku sangat banyak. Makhluk apa kau ini? Vampir?" Im Sol meringis mendengar pertanyaan Shi Oh. Untung saja saat tidak sadar Im Sol tidak mengoyak bagian tubuh pria itu.

"Anggap saja begitu." Jawaban Im Sol sepertinya membuat pria itu terganggu sehingga ia menyernyit cukup dalam.

"Tidak mungkin vampir, kau bahkan memiliki ekor dan tanduk. Apa kau Iblis?" Baiklah ternyata ia sempat berubah bentuk tadi. Sudah lama ia tidak memakai wujud itu.

"Kau! Sadarlah soal posisimu. Kau itu sekarat! Kau meminum banyak obat sehingga darahmu jadi tidak enak."

Pria itu tersenyum tipis.
"Kau lah yang harus berhati hati."Pria itu menunjukkan tombol pada jam tangannya. "Aku sudah merekam seluruh percakapan ini. Jika kau menyerangku, kau lah satu satunya pihak yang akan rugi. Mereka akan menangkap mu dan hidupmu akan berakhir, atau setidaknya saat kau berhasil lolos kau akan terus diburu."

"Kau sangat licik Shi Oh shii." Pria itu tersenyum tipis. Tubuh pria ini sudah tidak berdaya dengan banyaknya keringat, namun ia masih berani menggertak.

"Apa kau bisa merahasiakan identitasku?" Im Sol harus memastikan kehidupannya di sini aman, terlalu berbahaya jika orang-orang secara umum mengetahui keberadaan makhluk sepertinya.

"Itu tergantung bagaimana kau akan memperlakukanku. Aku akan memutuskannya setelah itu."

Baiklah, ia tidak punya pilihan selain menyelamatkan pria ini dan memilih pilihan yang beresiko ini.

Im Sol mendekati Shi Oh dan menyentuh luka terbuka di lehernya, lalu beberapa saat kemudian luka itu hilang.

"Kau bisa berdiri?" Im Sol berusaha membopong tubuh Shi Oh yang tinggi, tampaknya pria itu masih belum memiliki tenaga.

"Kita akan berteleportasi lagi, persiapkan dirimu." Shi Oh tampak ingin protes, ia tidak mau muntah lagi. Tapi Im Sol tidak mempedulikannya dan membawa pria itu kembali ke apartemennya.

RYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang