OLS~6

29 13 0
                                    

Lagi rajin update ini.
Yang suka jangan lupa vote sama komen.
Satu vote kalian sangat berharga 💜
Sekian, enjoy your reading 💗
~

"Makasih El dah anterin gue pulang."

"Sama sama," El kembali melajukan mobilnya setelah Nara turun.

Saat akan masuk rumah pandangannya langsung tertuju pada buket Bungan mawar asli dan sebuah amplop. Nara duduk dan membuka amplop tersebut.

Nih gue ga boong. Udah itu aja gue gatau mau nulis apa, kertasnya gede banget.
Suami lo.

Nara mengulum senyumnya, pipinya menghangat dengan sedirinya.

"Makasih Al" gumam gadis itu.

Nara berdiri membawa buket bunga itu masuk ke dalam rumah dengan senyum yang terus mengembang.

Tanpa Nara sadari sedari tadi dirinya di perhatikan seorang pemuda yang mengirimkan bunga itu. Senyumnya tak pernah surut melihat gadisnya bahagia.

~~~~~

"Assalamualaikum bunda!"

"Waalaikum salam, kok teriak teriak si Nara," bundanya keluar dengan muka geram, kemudian mengulurkan tangannya untuk disalami.

Nara terkekeh geli melihat bundanya itu marah marah.

"Bunga dari siapa itu?" Tanya bundanya sambil memperhatikan buket yang di pegang Nara.

"Dari tetangga."

"Alfan?"

Nara mengangguk membuat sebuah senyum terbit di wajah bundanya. "Pengantin baru ya." Bundanya tertawa sambil mencolek colek dagu Nara membuat Nara semakin malu.

"Bunda ih, males ah Nara mau ke kamar aja." Nara berlalu dengan pipi yang memerah.

~~~~~

DRTT DRTT

"Nara"

"Apa ih, Deket aja telfonan"

"Jadi istri gue ini mau suaminya ke rumah?"

"Alfan ih apasi"

Kini Nara tengah berada di kamar tepatnya di atas tempat tidur. Menghadap ke arah kanan dimana bunga mawar itu berada. Memandangi bunga membuatnya merasa senang.

Sebuah kekehan terdengar di sebrang sana.
"Pasti istri gue ini lagi salting"

"Apalah"

"Hahaha"

"Ketawa lagi gue matiin nih"

"Matiin aja"

Tut

"Assalamualaikum,"

Nara bangun mendengar seruan dari depan rumahnya, suaranya... Tidak asing.

Nara keluar dari kamar dan bergegas menuju ruang tamu. Ia membuka pintu dan...

"Hai"

"Ngapain?"

"Dih, suami pulang di tanya ngapain." Alfan menyelonong masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Nara menutup pintu dan ikut duduk berhadapan dengan pemuda itu.

Nara menautkan alisnya melihat Al yang terus memperhatikannya.

"Lo kenapa?"

"Lo cantik."

Blusss

Pipi Nara menghangat mendengar penuturan Alfan. Bibirnya berkedut menahan senyum, dengan degup jantung yang menjadi dua kali lebih cepat.

OUR LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang