Update lagi👏👏
Ada yang nungguin? Yaudah deh
Sekian, enjoy your reading 💗
~"Eh-"
Bruk
Al dan Nara saling tatap sambil merasakan detak jantung yang berdebar kencang. Al kaget karna tersandung kaki Nara dan tangannya spontan menahan badan di samping sofa agar tak ambruk menimpa gadisnya.
Badan keduanya seolah kaku, tapi Nara menyadari pergerakan kepala Al yang semakin mendekat hingga jarak wajah mereka hanya sekepalan tangan.
Duk
Al yang tersadar kemudian kembali menegakan badannya. Dirinya berdehem untuk menormalkan perasaanya. Keduanya menoleh ke arah jendela di mana terciptanya suara tadi. Anehnya Al tak melihat siapapun di situ. Suaranya seperti seseorang yang terbentur kaca.
"Gue, cek bentar"
Nara mengangguk memandang punggung Al yang mulai menghilang dari balik pintu. Tak lama gadis itu melihat wajah Al yang memerah dengan tatapan sengitnya dan tangannya memegang sebuah mawar.
Brak
Gadis itu kaget ketika Al melempar bunga itu ke meja. "Tuh, dari gebetan lo,"
Nara kemudian mengambil bunga itu, membolak-balikkan seolah mencari sesuatu."Kertasnya ga ada?"
Al menoleh mendengar pertanyaan gadisnya yang menurutnya sangat menjengkelkan itu. "Udah hafal banget ya," Al mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian berjalan cepat masuk ke kamar.
Pemuda itu keluar dengan sebuah ponsel di tangannya dan yang Nara tau, itu adalah ponsel miliknya.
"Buka!" Al mengulurkan tangannya dengan kasar.
Nara mengambilnya kemudian membukanya. Gadis itu kembali menyerahkan ponselnya pada Al.
Tangan Al mulai berselancar kemudian gerakan tangannya berhenti. Pemuda itu duduk di sofa panjang dan mendekatkan ponsel itu pada bibirnya.
"Lo itu budek apa gimana? Gue udah ngasih tau lo buat ga usah deketin Nara karna sampe kapanpun itu, Nara punya gue. NGERTI!" Al kembali menyerahkan ponsel itu pada pemilik sah nya. Pemuda itu terlihat memijat pelipisnya.
Ting
Al mendongak memperhatikan Nara yang terlihat membuka ponselnya. "Siapa?"
"El"
Ting
Dengan ragu-ragu Nara menyerahkan ponselnya pada Al. Pemuda itu terbelalak ketika melihat balasan voice note yang tadi dirinya kirim. Hanya kata 'oh', Langit benar-benar menantangnya, pikir Al.
"Lo jauh-jauh deh dari Langit, dia itu ga baik buat lo,"
"Sejauh ini dia baik kok sama gue"
"Gausah ngejawab kalo di bilangin suami,"
"Nyenyenye"
Al menegakan duduknya menatap Nara yang masih menye-menye. "Kayanya bibir lo minta di sumpel deh, iya?"
Nara diam, dirinya tak tau kalau itu bisa membuat Al marah dan kemudian mengancamnya. Gadis itu menoleh dan langsung di suguhi tatapan tajam Al. "Engga, gue bercanda."
"Bercanda lo ga sopan," pemuda itu kembali bersandar pada sofa tapi dengan tetap menatap gadisnya.
"Lo kenapa sensi banget sih?"
"Apa? Ga tuh, biasa aja," Al mengalihkan pandangannya. Pemuda itu mulai merasa yang di katakan Nara memang benar.
"Lo cemburu yaaa?" Selidik Nara. Gadis itu bahkan berpindah menjadi duduk di sebelah Al, dan membuat pemuda itu semakin merasa gugup.
"Al,"
"Al, lo ga budek kan?"
"Al!"
"IYA, GUE CEMBURU!"
Nara tersenyum jahil ketika Al mengatakan kalimat itu. Wajah pemuda itu memerah melihat Nara menaik turunkan alisnya.
"Suami gue cemburu, ahahaha" Nara tertawa dengan keras sambil memegangi perutnya. Gadis itu menatap pemuda di sebelahnya. "Lo bisa bikin ini, dia mana bisa,"
Bluss
Wajah Al semakin memerah ketika Nara menunjuk lehernya yang di dipenuhi tanda buatannya. Senyum di wajah pemuda itu mengembang.
"Lo suka?"
"Ya engga lah, hati-hati aja gue nerima Langit"
Nara tertawa, dirinya berlari ke kamar dan langsung menutup pintu dan menguncinya. Gadis itu cekikikan di balik pintu.
"NARA! BUKA GA LO!"
~
Gimana kabarnya?
Suka ga sama ceritanya?
Udah punya tim belum nih?
Satu vote kalian sangat berharga 💜
Love sekebon buat pembaca, apalagi yang vote + komen💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
![](https://img.wattpad.com/cover/371371884-288-k731136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY
Novela JuvenilTetangga menikah? Seorang pemuda yang di beri wasiat oleh kakeknya untuk menikahi gadis sebelah rumahnya. Nara Grizelle, gadis manis yang mau tak mau menerima perjodohan ini dan Alfan Damian yang juga tak bisa menolak wasiat kakeknya. ~~~~~~~~~~~~~ ...