OLS~15

21 3 0
                                        

Enjoy your reading

~~

~~

~~

"YANG GERAK GUE LEMPAR SEPATU!"

kedua sahabat Al langsung terdiam. Ledekan dan tawa yang tadi terdengar hilang seketika bahkan Al, pemuda itu diam melihat Nara sudah memegang sebelah sepatunya.

"Udah,"

Huh

Huh

Huh

"Buketu kalo marah ngeri juga ya," celetuk Rey setelah dirinya bisa bergerak laluasa lagi. Dan gadis yang dia bicarakan kini sudah lebih dulu berjalan ke kelas.

"Ketua tangannya kenapa?" Tanya Janu. Remaja itu menengadahkan kedua tangannya di bawah tangan Al seolah-olah bagian tubuh itu bisa jatuh kapan saja.

Al mendorong tubuh Janu-membuatnya seketika mundur beberapa langkah. "Patah." Singkat, padat dan jelas.

Rey dan Janu melongo menutup mulutnya yang terbuka dengan tangan. "Kok bisa, Al?" Tanya Rey dengan wajah kagetnya.

"Ya bisa lah, gue juga manusia,"

~~

~~

~~

"Nara! Sini!" Seru El melambai lambaikan tangannya. Nara berjalan ke arah kedua sahabatnya dengan Jana yang tengah sibuk bersama ponselnya. Gadis itu sedikit bingung dengan tatanan kursi yang berubah menjadi duduk berpasangan.

"Ish, kenapa jadi gini duduknya?" tanya Nara menautkan alisnya. Wajar saja jika gadis itu bingung dan bertanya kepada El yang anggota OSIS.

"Kelas kita mau ada murid baru, jadi genap."

"Udah? Gitu doang? Gara-gara satu murid baru tatanan kursi jadi berubah banget gini?" Keluh Nara panjang lebar.

"Lo duduk sama El aja," sahut Jana. Gadis itu kemudian mendongak menatap Nara yang berdiri di depan meja keduanya. "Gue sama murid barunya, dia ganteng," sambung gadis itu dengan cengiran.

Plak

"Kak Zio, mau Lo kemanain?" tanya El dengan nada julitnya.

Jana yang di tanyai hanya bisa menyengir dengan mengusap pundaknya yang di pukul El. "Bercanda kali, gue mah setia,"

"Halah,"

Nara sedikit terkekeh melihat tingkah kedua sahabatnya yang random itu. Apa gue duduk sama Al aja?

"Gue serius, Lo kalo mau duduk sama El, ga papa, gue duduk sama murid barunya."

"Bacot banget anjir,"

"Nara,"

Gadis yang merasa di panggil itu menoleh ke arah pintu. Dirinya melihat dengan jelas suaminya tengah berdiri memperhatikan dirinya dan kedua sahabatnya.

OUR LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang