Update terus lah biar pembaca baca🤨
Apasih? Udahlah.
Jangan lupa vote, karna...
Satu vote kalian sangat berharga 💜
Sekian, enjoy your reading 💗
~Nara mengerjapkan matanya merasakan sesuatu yang berat berada di atas perutnya ya, tangan Al melingkar sempurna di sana. Dirinya menoleh kearah kanan, gadis itu melihat dengan jelas wajah Alfan yang begitu dekat dengan dirinya.
Pemuda yang wajahnya benar-benar manis ini kini menjadi miliknya, Nara tersenyum memperhatikan tiap inci wajah suaminya.
Garis wajah yang tegas, alis yang nyaris lurus tapi mempunyai tatapan teduh jika melihatnya. Bibirnya kecil melengkung dengan hidung yang panjang dan lebih mancung darinya.
Bibir Nara terangkat menciptakan senyum yang manis. Tangan gadis itu terulur menyingkirkan rambut yang menutupi sebelah mata suaminya.
"Al ...!" gadis itu berbisik ketika merasakan dekapan Al yang semakin menarik dirinya. Nara memperhatikan bibir Al yang lebih terangkat.
Al membuka matanya dan langsung bertemu tatap dengan gadisnya itu. Wajah Nara memerah dengan degup jantung yang semakin cepat.
"Apa?" tanya Al dengan suara seraknya membuat Nara merinding. Wajah mereka bahkan hampir tak menyisakan jarak. "Pegang aja, gue punya lo," sambung Al.
Perut Nara seperti di penuhi kupu-kupu. Dirinya serasa ingin terbang dan meninggalkan Alfan.
Tangan Al semakin nakal. Pemuda itu menyingkap kaos Nara dan memasukkan tangannya ke dalam membuat Nara membulatkan matanya.
"Al, ih geli," dengan terus mencoba menyingkirkan tangan pemuda itu.
"Perut lo anget, gue suka." Al tersenyum yang membuat matanya menyipit. "Tidur lagi?"
"Gamau Al ...,"
Cup
Tubuh Nara kaku. Gadis itu diam sesaat untuk mencerna apa yang kembali di lakukan oleh suaminya.
"Diem, jangan gerak terus," Al terkekeh. "Gue mau tidur lagi."
Tak
Al mendesis memegang keningnya yang baru di sentil oleh Nara.
~~
Nara keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan pakaian tidurnya. Tatapan gadis itu langsung tertuju pada suaminya yang tengah bersandar di kepala ranjang sambil memainkan ponsel miliknya.
Al yang mendengar pintu di buka menyingkirkan ponsel itu dari pandangannya, dan menemukan Nara yang tengah melihatnya.
Sebuah decakan keluar dari mulut Al. Pemuda itu meletakan ponselnya dan menegakan duduknya. "Harusnya lo keluar dari kamar mandi pake anduk aja, biar kaya di film-film kan bisa langsung dimakan," wajah pemuda itu terlihat kesal.
Nara geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya itu. Gadis itu pergi ke dapan kaca guna menyisir rambutnya yang basah. "Mandi sana! Halu aja," Nara melirik Al dari kaca, memantulkan bayangannya Al yang mulai berdiri dan mengambil handuknya.
~
"Ekhem"
"Ekhem"
"Iya iya pengantin baru"
Nara dan Al saling pandang ketika melihat bunda dan mama senyum-senyum tak jelas sambil memperhatikan dirinya. Mama Al memang datang dengan alasan bosan di rumah sendiri jadi kami makan malam bersama, tapi kenapa mereka senyum-senyum?
"Gimana?"
Nara kembali mengalihkan pandangannya, menatap mama mertuanya dengan alis terangkat. "Apanya?"
"Loh kok apanya sii ...?" Bunda ikut menimpali dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Al menoleh kearah Nara kemudian menggeser kursi lebih dekat dan mendekatkan mulutnya ke arah telinga gadisnya, "wleo-wleo," bisik Al tepat di telinga Nara.
Nara baru sadar jika rambut mereka sama-sama basah dan di waktu yang sama. Kata itu membuat Nara diam, ah itu maksudnya.
"Bun, ma, Al udah mau langsung ke kamar," Al berdiri dan berlalu pergi.
"Em, Nara juga," dengan cepat Nara berdiri dan mengikuti langkah Al dari belakang.
"PENGANTIN BARU BURU-BURU AMAT!"
Nara mendengar sebuah decakan. Pemuda itu berbalik dan menarik tangan Nara untuk berjalan dengan lebih cepat meninggalkan kedua orang tuanya.
~
Nara duduk di bibir ranjang sedangkan Al pergi ke kamar mandi. Gadis itu menoleh ketika mendengar suara pintu di buka, di sana menampakan Al dengan wajahnya yang basah.
Pemuda itu berjalan ke arah Nara dan duduk disampingnya. Memperhatikan Nara yang kembali memainkan ponselnya.
"Al,"
"Ha?"
"Lo tidur di sofa ya ...," Nara menoleh memperhatikan Al yang juga sedang memperhatikannya.
"Kenapa? Tadi aja kita tidur berdua," lipatan di kening Al terlihat jelas.
"Gue takut lo-"
"Macem-macem?" Pertanyaan itu mendapat anggukan cepat dari Nara yang membuat Al terkekeh. Al mengacak rambut panjang Nara membuat gadis itu menatapnya nyalang. "Ya engga lah kecuali-" wajah Al mendekat ke samping kepalanya. "Lo udah siap,"
Nara spontan mendorong Al membuat pemuda itu hilang keseimbangan dan jatuh. Al meringis menegang bokongnya yang mencium lantai.
"Lo! tidur di sofa!" Wajah Nara terlihat kesal dengan tangan yang menunjuk ke arah sofa.
"Gue bercanda anjir,"
"Bodo!"
"Lo mau gue makan sekarang?"
"Awas aja kalo sampe macem-macem!"
"Mau apa hah?" Al berdiri menghampiri Nara yang sedang duduk dengan wajah gugupnya.
"Gue bakal ..., AALLL!!"
~
Tebak ending? Wkwk
Update lagi💜
Ada lagi, buat yang baca💜💜
Buat yang vote sama komen 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜 💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY
Teen FictionTetangga menikah? Seorang pemuda yang di beri wasiat oleh kakeknya untuk menikahi gadis sebelah rumahnya. Nara Grizelle, gadis manis yang mau tak mau menerima perjodohan ini dan Alfan Damian yang juga tak bisa menolak wasiat kakeknya. ~~~~~~~~~~~~~ ...