Hai
Semangat update, yang baca harus semangat juga
Oke? enjoy your reading 💗~~
~~
~~
Nara memasukkan buku-bukunya ketika pelajaran terakhir selesai. Gadis itu menoleh ke arah pemuda di sampingnya yang meletakan kepalanya di atas meja dan menutup mukanya dengan sebuah buku.
Setelah menyusun buku-bukunya tangan gadis itu terulur menyentuh pundak suaminya—mengguncangkannya mencoba membangunkan pemuda tersebut.
Nara mulai khawatir ketika tak ada pergerakan apapun dari pemuda di sampingnya. Gadis itu membuka buku yang menutupi wajah Al, dan dengan gerakan spontan, tangannya langsung menyentuh kening yang masih tertempel plester di salah satu sisinya.
"Kenapa, na?" tanya Janu ketika melihat Nara tak kunjung berdiri dari duduknya.
"Al, gamau bangun," gadis itu merasakan kening Al yang terasa panas. Bibir pemuda itu juga terlihat pucat.
Janu yang mendengarnya menghampiri meja dua orang di depannya. Pemuda itu menyentuh kening Al. "Al, Al, bangun," Tangan pemuda itu beralih memegang pundak Al kemudian menepuknya pelan.
"Kenapa, na?" El terlihat berdiri di samping Janu sambil menggendong tasnya. "Al, kenapa?"
"Al, bangun"
Al mengerjap pelan kemudian mulai mengangkat kepalanya. Pemuda itu mendesis memegangi kepalanya.
"Lo tidur?" Janu terlihat khawatir dengan tatapan terkunci pada Al. Empat sahabatnya kini berkumpul di meja Nara dan Al.
"Lo kenapa, Al?" El ikut bertanya sambil mengernyitkan dahinya.
"Udah pulang?" Pertanyaan itu mendapat anggukan cepat dari Janu. "Kepala gue pusing banget," Al kembali memejamkan matanya.
"Ayo gue papah," ajak Rey dan di tanggapi anggukan oleh Al.
~~
"Nara, Lo masuk dulu," Rey menginstruksi agar Nara masuk terlebih dahulu ke dalam taxi. Gadis itu mengangguk kemudian mulai mengangkat lengan Al dari pundaknya—membuka pintu dan mulai masuk.
Setelahnya Rey membantu Al masuk, dan mulai menyerahkan tas yang sedari tadi di bawa oleh jana. Nara menurunkan kaca pintu mobil setelah Rey menutup pintu.
"Ati-ati!"
Nara mengangguk. Mobil mulai berjalan meninggalkan area sekolah yang mulai sepi. Gadis itu sedikit bingung ketika pemudanya terus memejamkan mata walau dengan suara bising kendaraan.
Pemuda itu bersandar pada pundak Nara dengan tangan gadis itu menahan kepala Al agar tak jatuh. Nara merasakan badan Al yang bergetar seperti menggigil. Badan pemuda itu semakin panas dengan bibir yang semakin pucat.
"Al," Nara menepuk-nepuk paha pemuda itu. "Al, bangun dong,"
"Hem"
"Kita ke rumah sakit aja ya?"
Kepala Al menggeleng pelan membuat Nara berdecak. "Gausah ngeyel, pak, ke rumah sakit ya." tutur Nara membuat supir itu mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY
Fiksi RemajaTetangga menikah? Seorang pemuda yang di beri wasiat oleh kakeknya untuk menikahi gadis sebelah rumahnya. Nara Grizelle, gadis manis yang mau tak mau menerima perjodohan ini dan Alfan Damian yang juga tak bisa menolak wasiat kakeknya. ~~~~~~~~~~~~~ ...