Hongjoong menerkam Seonghwa. Tidak, Hongjoong tidak menerkam Seonghwa untuk menyakitinya justru untuk membawa Seonghwa dengannya. Lupakan saja tentang persediaan makanan. Yang ada di kepala Hongjoong saat ini adalah Seonghwa seorang.
Seonghwa pingsan ketika Hongjoong menerkamnya dan sekarang Hongjoong tengah menidurkan Seonghwa di tempat tidurnya. Hongjoong telah kembali ke wujud manusia, begitupun Seonghwa.
Hongjoong berdiri, namun kepalanya terasa sangat sakit. Pheromone Seonghwa menghilangkan konsentrasinya dan kepalanya terasa sangat sakit. Hongjoong terduduk sambil memegang kepalanya yang terasa ingin pecah.
Dengan langkah yang begitu berat, Hongjoong keluar dari kamar dan ia menelfon San dan Jongho untuk menemuinya. Ia tak ingin ditinggal hanya berdua dengan Seonghwa, ia takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tak lama kemudian San dan Jongho datang.
"Hongjoong? Ada apa denganmu?" San berjalan mendekati Hongjoong yang tengah duduk di sofa menatap kosong ke depan.
"Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat." Jongho mencoba memeriksa kening Hongjoong, panas.
"Kim Hongjoong, apa yang kau lakukan hingga kau bisa demam seperti ini?" San yang juga meletakkan telapak tangannya pada jening Hongjoong heran, tak biasanya seorang Kim Hongjoong demam.
"Aku bertemu dengannya." Hongjoong menjawab singkat.
"Bertemu siapa maksudmu?" Tanya Jongho.
"Fated mate ku, dia sekarang ada di dalam kamarku." Ujar Hongjoong dengan napas yang perlahan-lahan terasa sesak.
"Apa??? Kau gila Hongjoong! Apa kau melakukannya?" Jongho bertanya, dan Hongjoong menggelengkan kepalanya.
"Aku hanya membuatnya Pingsan, aku tak menyentuhnya." Kedua pria di hadapan Hongjoong itu pun menghela napas lega.
Jujur saja, mereka memang bukan orang baik, tetapi mereka tak semerta-merta melakukan sesuatu sesuka mereka. Contohnya adalah, mereka tak pernah melecehkan orang lain. Jika Mingi mengetahui mereka melecehkan orang lain secara seksual, Mingi tak segan membunuh mereka.
"Baiklah, lebih baik kita ke Dokter sekarang, sebelum kau semakin parah." Ujar San.
"Lalu bagaimana dengan fated matenya?" Jongho bertanya pada San.
"Aku akan meminta seseorang untuk menjaganya."
"Siapa?"
"Jung Wooyoung, dia seorang Omega yang sering mengantar susu kesini bukan? Aku akan meminta bantuannya." Jongho dan Hongjoong menatap San tak percaya.
"Sejak kapan kau mengenalnya?"
"Dia fated mate ku."
"APA???" Hongjoong dan Jongho menatap San tak percaya.
"Jadi selama ini kau telah memiliki fated mate?" San mengangguk.
"Choi San kau benar-benar tak terduga. Kau tak pernah memberitahu hal itu pada kami."
"Aku bertemu dengannya setahun lalu, dan ya aku menyadari bahwa dia adalah fated mate ku, dan aku melamarnya." Hongjoong dan Jongho semakin dibuat tidak percaya, seorang Choi San yang ditakuti orang-orang dari Rasnya dan juga ras-ras lain ternyata telah memiliki fated mate dan telah melamarnya? Sungguh diluar dugaan.
"Kau berhutang penjelasan pada kami San, tapi sekarang kita harus membawa Hongjoong ke runah sakit. Dan beritahu Wooyoung untuk segera kesini untuk membantu menjaga fated mate Hongjoong." San menyanggupi permintaan Jongho juga Hongjoong.
15 menit kemudian, Wooyoung datang ke kediaman Hongjoong. Jujur saja ia tak pernah bertemu secara langsung dengan Hongjoong maupun Jongho, sebab Wooyoung takut dengan aura mengintimidasi mereka jika San tak bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy is Mine
FanfictionKetika manusia jaman sekarang telah berubah, karena adanya percobaan-percobaan ilmiah yang menggabungkan DNA manusia dengan Hewan, atau biasa disebut Hybrid. Ketika Hybrid terkuat disebut sebagai Alpha dan Hybrid kelas terbawah adalah Omega dari ras...