10

750 101 9
                                    

Pertarungan antara Mark dan Mingi tak terelakkan, Mark yang merasa terpojok dan Mingi yang terus mengintimidasinya memaksa Mark untuk melakukan langkah pertamanya. Mark menyerang Mingi namun reflek Mingi lebih ceoat darinya, Mingi belum ingin menyerang. Ia masih terus memancing amarah Mark. Ia tahu Mark lebih dari ini. Mark belum sepenuhnya mengeluarkan kekuatannya.

"Apa hanya seperti ini kemampuan mu Mark? Kemana Mark dulu ku kenal? Yang mengerikan dan juga kuat? Apakah kau mengalami penurunan? Hahaha kasihan." Mingi terus memancing emosi Mark.

"Keparat kau Song Mingi!" Mark mulai tersulut, ia tak suka diremehkan tentang kekuatannya.

"Jika aku adalah keparat, maka dirimu adalah pecundang. Hanya pencundang yang tak mengakui kekalahannya dan hanya pecundang yang bergerak untuk menghancurkan ku dengan memanipulasi orang lain. Padahal jika kau benar-benar ras kuat, kau bisa langsung mengajakku duel tanpa harus menjadi pecundang yang mencari supporter agar terlihat kuat." Mingi mengeluarkan seringainya.

Mark yang murka pun merubah bentuknya menjadi bentuk aslinya yang menakutkan. Ini yang Mingi tunggu-tuggu, bermain-main dengan emosi orang seperti Mark adalah hal yang menyenangkan bagi Mingi.

 Ini yang Mingi tunggu-tuggu, bermain-main dengan emosi orang seperti Mark adalah hal yang menyenangkan bagi Mingi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akan ku habisi kau Song Mingi, terimalah ajalmu." Mark menyerang Mingi dengan cepat, dan Mingi menghidarinya dan mulai menyerang Mark dengan cakarannya pada buntut Mark yang membuatnya terputus, namun tubuh Mark terus bergenerasi tiap Mingi mecabiknya.

Mingi menyadari bahwa yang ia harus lakukan adalah mencari kelemahannya. Mingiterus menghindar dari serangan Mark. Mark terus menyerang dan mencoba melilit tubuh Mingi dengan tubuhnya yang 2x lebih besar dari Mingi.

"Kau tak akan bisa mengalahkanku Mingi hahahaha, percuma saja. Sebanyak apapun kau menyerangku, aku tak akan mati ahahaha." Mark tertawa dengan keras namun Mingi hanya diam. Matanya terus mencari dimana kelemahan Mark.

"Kau hanya menghindariku saja Mingi, mana kekuatanmu? Hahahahah kau hanya sombong, semua bualan belaka bukan? Kau bahkan tak dapat membunuhku. Hahahah."

Bingo! Mingi menemukannya. Titik kelemahan Mark. Kelemahannya ada di dalam rusuknya. Ia harus menghancurkan rusuknya dari dalam agar dapat membunuhnya. Mingi lalu muncul dengan ide gilanya. Ia akan membiarkan Mark melilitnya dan Mingi akan masuk ke dalam tubuh Mark dan akan langsung merusak rusuknya.

Mingi berpura-pura menyerang dengan asal-asalan agar Mark mudah menangkapnya. Dan benar saja, Mark menangkap tubuhnya dan melilit tubuh Mingi. Saat Mark membuka lebar mulutnya untuk mengigitnya. Mingi dengan cepat masuk ke dalam mulut lebar Mark dan menghancurkan rusuk-rusuk milik Mark kemudian membakarnya.

Mark merasakan sakit luar biasa di dalam tubuhnya. Dan ia merasa terbakar. Mingi dengan cepat merobek tubuh Mark dari dalam dan keluar dari sana. Mark terus menjerit dan berguling kesana kemari. Disaat Mark tengah sekarat, Mingi mencabik tarik Mark hingga terlepas dan juga menghancurkan mata milik Mark. Lalu Mark mati seketika.

The Boy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang