Malam ini Yunho mengalami kesulitan tidur, tubuhnya bergerak kesana-kemari tak nyaman. Ia tak dapat tidur dengan tenang. Mingi telah terlelap di sampingnya.
Yunho mencoba menidurkan kepalanya pada dada bidang Mingi, namun tetap tak berhasil. Mingi yang merasa ada pergerakan disana, membuka matanya dan menampakkan Yunho yang terlihat gelisah.
"Yunho? Ada apa?" Mingi mengusap pipi Yunho.
"Aku merasa tak nyaman Mingi, aku tak dapat tidur." Mingi menatap Yunho khawatir.
"Apa ada yang sakit?" Yunho menggeleng.
Mingi bangun dari tidurnya dan memposisikan dirinya dalam posisi duduk, kemudian ia mendudukkan Yunho diantara kakinya dan membiarkan punggung Yunho menyender padanya. Mingi memeluk Yunho dari belakang sambil mengusap lembut perut besar Yunho.
"Sudah lebih nyaman?" Yunho mengangguk.
"Terima kasih Mingi."
"Sama-sama sayang."
Tak lama kemudian Yunho terlelap didekapan Mingi. Mingi mengecupi kening dan pipi Yunho. Perut Yunho yang semakin besar membuatnya sulit untuk tidur, ia sudah mulai sering merasa tak nyaman. Sepertinya sang bayi sudah ingin cepat keluar. Mingi mengusap perut Yunho yang membesar dan memberikan kata-kata penenang untuk sang bayi yang kini mulai tenang sejak Yunho terlelap.
Disisi lain Seonghwa dan Wooyoung sedang mengalami mual luar biasa, mereka sering terbangun pada malam atau dini hari dengan rasa mual yang tak tertahankan. Hongjoong dan San akhirnya sering terjaga karena kondisi Seonghwa dan Wooyoung yang sedang kurang baik.
Awalnya mereka terlihat kebingungan namun akhirnya seiring berjalannya wajtu mereka mulai terbiasa. Ternyata memiliki mates yang tengah mengandung bukanlah hal yang mudah. Mereka salut oleh Mingi yang dapat menjalaninya dengan baik.
Berbeda dengan Seonghwa dan Wooyoung, Yeosang justru sering terbangun tengah malam mencari makanan untuk dirinya makan. Ia kini mudah lapar dan sering sekali ingin memakan makanan manis tengah malam, ia tahu bahwa itu tak baik untuk dirinya dan sang bayi. Namun terkadang ia tak dapat mengkontrolnya, sehingga Jongho harus ikut bangun tengah malam demi menahan Yeosang untuk mengkonsumsi makanan manis.
Jongho bahkan rela diminta mencarikan makanan yang super aneh di luar sana hanya karena Yeosang akan makan makanan manis jika tak dicarikan makan itu. Jongho benar-benae dibuat pusing dengan keinginan Yeosang, namun akhirnya ia terbiasa walaupun harus membangunkan orang tengah malam hanya untuk membuatkan makanan itu.
Kembali pada Mingi yang rela tubuhnya dijadikan sandaran untuk Yunho tidur, ia tertidur dengan posisi terduduk sambil meluk Yunho hingga pagi hari. Sang bayi rupanya sangat suka tidur dengan dipeluk oleh sang ayah, Yunho pun merasa sangat nyaman terlelap di dalam pelukan Mingi.
Keesokan paginya Yunho terbangun lebih awal, Yunho bangun dengan Mingi yang masih tertidur dalam posisi duduknya sambil memeluk tubuhnya dari belakang. Yunho merasa bersalah pada Mingi, ia merasa ia sangatlah sering merepotkan Mingi. Mingi pasti sangat lelah semalaman memeluknya dengan posisi terduduk. Tubuh Yunho pun tak bisa dikatakan ringan. Bagaimana pun ia adalah Hybrid Omega laki-laki dengan tinggi 186cm, Mingi pasti pegal menahan beban tubuhya semalaman.
"Sayang.. Benarkan posisi tidurmu, kau pasti lelah. Kau liburkan hari ini?" Yunho mengusap pipi Mingi dan membuat Mingi terbangun.
"Kau sudah bangun?" Yunho mengangguk.
"Berbaringlah, kau pasti lelah menahan tubuhku semalaman." Yunho mengusap pipi Mingi lembut. Mingi menggenggam tangannya dam mengecupinya.
"Tidak masalah sayang." Mingi mengusap pipi Yunho dan mengecup keningnya. Mingi berbaring dan kembali terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy is Mine
FanfictionKetika manusia jaman sekarang telah berubah, karena adanya percobaan-percobaan ilmiah yang menggabungkan DNA manusia dengan Hewan, atau biasa disebut Hybrid. Ketika Hybrid terkuat disebut sebagai Alpha dan Hybrid kelas terbawah adalah Omega dari ras...