21

557 77 2
                                    

Yunho kini telah sampai di kediaman Wooyoung, ia dan juga Seonghwa serta Yeosang telah berkumpul di ruang tengah dengan sepiring strawberry cake dan juga minuman yang akan dicoba oleh mereka. Yaitu Milktea Srawberry.

"Aku telah mencobanya menurutku sudah pas, tetapi aku ingin kalian mencobanya agar aku dapat tahu minuman ku ini layak dijual atau tidak." Wooyoung menatap teman-temannya.

"Kalau ku lihat dari tampilannya yang menggemaskan, sepertinya ini enak. Betul tidak?" Ujar Yeosang.

"Iya dari penampilannya sepertinya ini enak, aku tak sabar ingin mencobanya." Seonghwa pecinta Strawberry, tentu iya sangat suka segala sesuatu yang berbau strawberry.

"Aku belum pernah meminum minuman seperti ini, jadi aku tidak begitu tahu tentang rasa yang biasanya dijual di luar sana." Yunho memang tidak pernah meminum minuman seperti ini sebelumnya.

"Benarkah?? Apa Mingi tak pernah membelikanmu?" Tanya Wooyoung. Yunho menggeleng.

"Tidak, Mingi hanya memberikanku susu, air mineral, teh, dan juga minuman herbal. Atau Ice Cream." Yunho yang nampak polos membuat ketiga yang lain menahan gemas.

"Hah.. Orang itu, ia kuno sekali. Tak heran San selalu bilang kalau Mingi terlalu kaku. Seleranya terlalu old fashioned." Ucapan Wooyoung diangguki oleh Seonghwa dan Yeosang.

"Benar, ia sangat pemilih tentang makanan. Hongjoong bilang jangan pernah menawarkan makanan seperti junk food pada Mingi karena jelas ia tak akan memakannya. Ia hanya memakan makanan yang bergizi, sehingga ia tak pernah makan makanan seperti ini." Seonghwa menambahkan.

"Tapi ku rasa Mingi hanya menjaga tubuhnya. Ia memang dibesarkan dari keluarga yang sangat ketat dan keras bukan? Jongho bilang bahwa Mingi sangat diawasi saat kecil sehingga ia tak bisa makan atau minum sembarangan." Yeosang memaklumi Mingi.

"Hmm.. Tapi aku sangat senang saat Mingi memperhatikan makanan yang ku makan, sebab ia tahu aku tak pernah memakan makanan yang bergizi sebelumnya. Mendiang orang tua ku tak pernah memberikanku makanan yang layak." Yunho menatap cake di hadapannya. Ia sangat suka wangi cake Strawberry itu.

"Maksudmu?" Seonghwa menatap Yunho.

"Aku.. Aku adalah anak yang tak diinginkan oleh orang tuaku. Mereka mengurungku di kamar sepanjang hari, tak mengizinkan aku bermain atau pergi ke sekolah. Mereka pun hanya memberikan aku makan satu lembar roti untuk sarapan dan makan malam. Dengan hanya meminum air dalam wadah kecil. Mereka menyiksaku dan menjualku pada Mingi." Wooyoung, Seonghwa dan Yeosang terhenyak mendengar cerita Yunho.

"Apa? Mereka menjualmu pada Mingi??" Wooyoung meyakinkan sekali lagi. Yunho mengangguk.

"Orang tuaku memiliki hutang pada Mingi dan mereka tak mampu membayarnya, sehingga mereka menjualku pada Mingi, tapi selama ini Mingi memperlakukan aku dengan sangat baik." Seonghwa mengusap lengan Yunho.

"Pasti berat menjadi dirimu Yunho. Beruntung kau sekarang berada di tangan yang tepat. Mingi mungkin bukan orang baik, tapi ia sangat perduli pada orang-orang terdekatnya. Jongho yang bilang padaku, Mingi dapat terlihat selembut itu hanya denganmu Yunho." Yunho yang mendengar itu pun tersipu malu.

"Apa yang dikatakan Yeosang itu benar Yunho. Setidaknya sekarang kau tidak perlu khawatir. Kau punya Mingi dan juga kami." Seonghwa tersenyum.

"Terima kasih teman-teman."

"Terima kasih kembali Yunho. Ayo, sekarang cobalah cake dan juga Minumannya." Wooyoung menyuruh mereka menyicip cake dan Minumannya dan mereka mengangguk lalu mencobanya.

"Wah! Ini lezat sekali Wooyoung. Kau benar-benar pandai membuat cake dan minuman ini. Ini sangat enak." Seobghwa takjub dengan cake dan Milktea Strawberry yang ia coba.

The Boy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang