42

417 59 4
                                    

🚨WARNING⛔
🔞SMUT 🔞

Pheromone yang begitu kuat memenuhi ruang kamar Mingi dan Yunho, desahan dan leguhan terdengar cukup jelas. Kedua insan yang telah lama merindukan kehangatan satu sama lain tersebut tengah menikmati kegiatan intim mereka.

Yunho yang kini tubuhnya telah basah oleh peluh dan cairan kental yang beberapa kali keluar ketika ia mengalami berkali-kali orgasme. Mingi yang yerus menghujaminlubang miliknya membuat Yunho hampur kehilangan kesadarannya. Dari sekian banyaknya orgasme yang dialami oleh Yunho, Mingi baru 2 kali mengalami orgasme.

Entah sudah berapa lama mereka melakukannya, mereka tak ingat. Keduanya tengah menikmati permainan mereka, yang ada dipikiran mereka hanyalah memuaskan nafsu dan birahi mereka yang selama ini tertahan.

Mingi membuat Yunho berada diatasnya dan membiarkan Yunho menggoyangkan pinggulnya yang sensual dengan tubuhnya yang dipenuhi peluh dan cairan cinta mereka. Yunho menggerakkan pinggulnya lebih cepat dan mendongakkan kepalanya ketika kejantanan Mingi terus mengenai titik sensitifnya yang membuatkan tak kuasa mendesah karena rasa nikmat yang dirasakannya.

"M-mingihh ahh disana." Yunho menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ketika Mingi terus menumbuk titik sensitifnya berkali-kali.

"Yunho arghh kau shh sempit sekali." Sangat sulit dipercaya, bagaimana bisa Yunho sesempit ini padahal ia belum lama melahirkan.

"Ahhh nghh Mingi a-ku nnhh."

"Bersama sayang." Mingi bangun dan menarik tengkuk Yunho dan membawanya dalam ciuman yang panas.

"Yunho"

"Mingi" Keduanya hampir sampai pada orgasme mereka.

" Akrh!!" Keduanya akhirnya sampai pada orgasme mereka.

Keduanya terengah-engah dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Pheromone mereka yang menyeruak di ruangan membuat mereka mulai terasa pusing. Mingi mengusap peluh pada kening Yunho dan menatap betapa cantiknya Omega tercintanya ini.

"Kau lelah?" Suara Mingi sedikit serak. Yunho mengangguk pelan.

"Tidurlah, aku akan membersihkan tubuhmu." Yunho menggelengkan kepalanya.

"Nanti saja dibersihkan, sekarang peluk aku." Ucap Yunho. Mingi tak dapat menolak keinginan Yunho dan merebahkan tubuh besar disamping Yunho dan memeluknya. Mingi menyelimuti tubuhnya dan Yunho dengan selimut dan memenjamkan mata mereka.

Keesokan harinya Yunho membuka kedua matanya dan melihat kesekeliling kamar dirinya dan Mingi, ternyata sudah pagi. Mingi pun tak ada disampingnya. Saat dirinya mencoba terbangun ia merasa tubuh bagian bawahnya sangat sakit. Mingi benar-benar membuatnya sulit untuk bangun dari ranjang.

Tak lama kemudian, Mingi datang membawakan makanan untuknya dengan trolley sambil menggendong Karina dan Timothy dengan satu tangan besarnya.

"Kau sudah bangun? Makanlah lalu pergi mandi." Mingi mengecup kening Yunho.

"Apa mereka menangis?" Yunho mengusap pipi kedua bayinya tersebut yang sedang tertidur pulas digendongan Mingi.

"Iya mereka menangis cukup keras tadi, tapi mereka kembali tertidur setelah ku memandikan mereka dan memberikan mereka ASI botolmu." Yunho sedikit terkejut mendengarnya. Mingi memandikan Karina dan Timothy? Bahkan memakaikan pakaian mereka? Apa ia tak salah dengar??

"Kau memandikan mereka dan memakaikan pakaian mereka?" Mingi mengangguk.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" Mingi menatap Yunho.

"A-ah tidak, aku hanya terkejut, ternyata kau bisa memandikan mereka dan memakaikan pakaian mereka. Bahkan memberikan ASI botolku."

"Apa aku terlihat tak sepandai itu mengurus anak-anakku?"

The Boy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang