12

678 95 8
                                    

"Yunho.. Kau berasal dari mana?" Wooyoung bertanya pada Yunho. Mereka kini tengah duduk di taman rumah sakit.

"Hm.. Aku berasal dari Brick Lane, kalian?"

"Aku berasal dari Kensington." - Seonghwa.

"Aku berasal dari Hampstead." - Wooyoung.

"Aku berasal dari Westminster." - Yeosang.

"Ah Yunho.. Maaf jika aku lancang, tapi aku ingin tahu kenapa kau baru ingin masuk sekolah?" Seonghwa penasaran dengan alasan Yunho yang baru ingin masuk sekolah.

"A-aku.. Aku tak pernah diizinkan untuk sekolah oleh mendiang orang tua ku. Mereka hanya mengurungku di rumah." Yunho tertunduk.

"Tapi kenapa?" Yeosang terkejut mendengar alasan Yunho.

"I-itu karna.. Aku adalah Omega laki-laki satu-satunya di dalam ras Golden Retriever, aku dianggap aneh, menjijikan dan terkutuk. Orang tua ku merasa aku adalah aib keluarga, oleh karena itu mereka melarang ku pergi sekolah." Yunho memainkan ujung pakaiannya.

"Tidak ada yang salah jika kau menjadi Omega satu-satunya dalam ras mu Yunho. Tandanya kau spesial. Tak semua orang seperti dirimu. Jadi jangan berkecil hati, kau dapat menceritakan apapun pada kami. Kami adalah temanmu sekarang Yunho." Wooyoung mengusap pundak Yunho.

"T-terima kasih, kalian baik sekali." Yunho tersenyum.

"Ah iya, bagaimana kalau sabtu ini kita makan cake bersama di tempatku? Kebetulan sekali sabtu ini aku tak ada praktek di rumah sakit. Kalian boleh membawa pasangan kalian." Yeosang memberikan ide.

"Benarkah?? Bagaimana Yunho?" Yunho menatap ketiga teman barunya ini. Ia nampak ragu. Ia takut Mingi tak mengizinkannya pergi.

"Pergilah, aku akan ikut." Suara itu..

Yunho dan yang lain menoleh kebelakang dan melihat Mingi, San, Jongho dan Hongjoong berjalan kearah mereka.

"Mingi.."

"San.. Bolehkan?" Wooyoung bertanya pada San."

"Tentu. Aku akan ikut." Wooyoung senang dan memeluk San.

"Terima kasih, San."

"Sama-sama sayang." San membalas pelukan Wooyoung. Membuat ketiga Omega lainnya merasa sedikit iri.

"Hongjoong.. Apa aku boleh ikut?" Seonghwa menatap ragu pada Hongjoong, namun Hongjoong mengangguk.

"Aku akan menemanimu." Hongjoong tersenyum dan mengusap surai coklat milik Seonghwa yang membuat Seonghwa sedikit merona.

"Mingi.." Yunho memanggil Mingi, telinga dan ekornya bergerak seolah memohon.

"Iya.. Kita pergi." Mata Yunho berbinar.

"Benarkah??" Mingi mengangguk.

"Terima kasih Mingi." Yunho berhambur memeluk Mingi secara tak sadar. Mingi terkejut namun ia tak menolak pelukan Yunho.

Tak lama kemudian Yunho menyadari apa yang ia lakukan lalu segera melepas pelukannya. Yunho malu dan pipinya merona.

"M-maaf Mingi." Suasana menjadi sedikit canggung diantara Mingi dan Yunho.

Jongho yang menyadari pun akhirnya mengajak yang lain untuk masuk, agar Mingi dan Yunho dapat bicara berdua. Udara di luar juga semakin dingin, sepertinya akan hujan.

"Kalian bicaralah berdua, aku dan yang lain akan menunggu di dalam, cuaca semakin dingin sepertinya akan hujan." Kemudian yang lain pergi dan meninggalkan Mingi dan Yunho berdua disana.

The Boy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang