Mingi keluar dari ruangan Yeosang, sedangkan yang lain berdiri ketika melihat Mingi keluar dari ruangan Yeosang dengan wajah penasaran dan juga khawatir.
"Apa kata Yeosang?" Jongho bertanya pada Mingi.
"Yunho tengah mengandung anakku."
"HAH??!" Semua terkejut.
"Kau bilang dia sedang mengandung??" Mingi hanya mengangguk.
"Jujur padaku Mingi, apakah saat pertama kali aku membawanya ke rumahmu, dan kau menjadikannya mate mu, apa kau melakukan knotting?" Hongjoong bertanya pada Mingi, ia ingin memastikan.
"Ya, aku melakukannya." Jawab Mingi singkat.
"Berapa kali?" San kini yang bertanya.
"Entahlah, aku tak ingat." Mingi mengusap wajahnya kasar. San, Hongjoong dan Jongho menghela napas panjang.
"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" Hongjoong bertanya dengan Seonghwa yang masih terlihat terkejut mendengar Yunho tengah mengandung.
"Aku tak bisa berfikir sekarang. Aku merasa khawatir. Apakah kehamilan ini akan membahayakannya atau tidak." Mingi mengacak rambutnya, ia terlihat frustasi.
"Hm.. Mingi, tenangkan dirimu. Duduklah dan jelaskan apa maksudmu membahayakan?" Seonghwa meminta Mingi duduk. Mingi pun duduk. Ia terlihat gelisah.
"Yunho akan melemah selama mengandung, ia tak bisa selalu bersamaku. Saat ia membantuku kemarin saat melawan monster itu, Yunho telah kehabisan energinya, oleh karena itu ia melemah karena janin yang di perutnya masih lemah dan juga ia tak bisa berubah ke wujud aslinya jika ia kelelahan. Aku khawatir akan Yunho dan bayi kami." Mingi terlihat cemas. Ini pertama kalinya ia akan menjadi seorang ayah dan kini Yunho mengandung. Ini pertama kalinya bagi Mingi merasa khawatir seperti ini.
"Mingi, tenanglah. Ku yakin Yunho akan baik-baik saja. Mungkin karena awal kehamilan Yunho akan melemah sebab hormonnya akan berubah selama ia hamil. Tapi ku yakin Yunho akan baik-baik saja." Wooyoung mencoba menenangkan sang Timber Wolf.
"Lebih baik kau temui Yunho. Agar kau lebih tenang jika sudah melihat dirinya baik-baik saja." Ucap San.
Mingi berdiri dan masuk ke ruangan Yunho. Saat Mingi membuka pintu, Yunho telah terbangun. Wajahnya masih sangat pucat. Mingi menghampiri Yunho.
"Yunho.. Bagaimana keadaanmu?"
"Mingi? Aku baik-baik saja, aku hanya lemas. Ada apa denganku Mingi?" Yunho mengulurkan tangannya pada Mingi dan Mingi menyambut tangan lentik itu dengan tangan besarnya.
"Yeosang bilang kau baik-baik saja, hanya saja aku harus memberitahumu sesuatu." Yunho menatap Mingi.
"Sesuatu apa Mingi?" Mingi menggenggam erat tangan Yunho.
"Kau kini tengah mengandung anakku Yunho." Yunho terkejut bukan main usai mendengar perkataan Mingi.
"A-aku.. Hamil?" Mingi mengangguk.
"B-bagaimana bisa Mingi? Apakah benar aku hamil? Di perutku ini ada janin?" Mingi mengangguk untuk kesekian kalinya.
"Semua salahku, aku melakukan knotting padamu dan itu berhasil membuahi mu. Maafkan aku, seharusnya aku menikahimu terlebih dahulu Yunho. Dan mungkin kondisimu akan melemah dibanding sebelumbya, sebab kau tengah mengandung. Aku berjanji akan menjagamu dan buah hati kita. Aku akan memastikan nutrisimu terpenuhi, sehingga kau dan bayi kita sehat." Yunho tak pernah menyangka ia akan mengandung dan akan menjadi seorang ibu. Air mata haru mengalir dari wajah pucatnya.
"Hei.. Mengapa menangis? Apa kau tak menyukainya?" Mingi mengusap air mata Yunhu kemudian Yunho menggeleng.
"Bukan.. Bukan begitu. A-aku hanya tak menyangka aku akan menjadi seorang ibu dan aku akan memiliki bayi yang akan tumbuh di dalam perutku. Anakmu, anakku, anak kita." Yunho tak pernah merasa sebahagia ini. Mingi menarik tubuh Yunho ke dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy is Mine
FanfictionKetika manusia jaman sekarang telah berubah, karena adanya percobaan-percobaan ilmiah yang menggabungkan DNA manusia dengan Hewan, atau biasa disebut Hybrid. Ketika Hybrid terkuat disebut sebagai Alpha dan Hybrid kelas terbawah adalah Omega dari ras...