[13] Mafia Of My Heart [END]

17. Kotak Hitam

Sorry for typo

Have fun this story

Happy reading bro!!

Jangan lupa, vote and coment nya🥰🥰

****

BOOM

DUAR

Ledakan itu menghancurkan sunflower beserta lucy dan anak buahnya.

Baekhyun yang duduk di samping kyungsoo pun merengkuh nya kedalam pelukannya, tidak mengijinkan kyungsoo melihat kehancuran itu lebih lama.

"Maafkan aku sayang." bisik baekhyun.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya dalam dekapan baekhyun, ini bukan salah kekasihnya. Lagi pula, ini sudah menjadi keputusannya, menghancur kan panti asuhan yang ibu nya bangun dulu.

"Ini keputusan ku." lirih kyungsoo.

Panti asuhan ini sudah lama tidak di tempati, semua penghuninya sudah pindah ke kota, di panti asuhan yang baru.

Selama ini, sunflower dijadikan markas kecil dari kaki tangan siwon, dan lucy lah yang menjadi orang kepercayaan nya.

Sebelum pergi ke sunflower, kyungsoo sudah tahu jika panti itu sudah beralih fungsi menjadi markas gelap. Tapi kyungsoo terpaksa kesana untuk mengambil sesuatu yang mendiang ibunya simpan selama ini dan menjadi incaran siwon.

Semalam, kyungsoo berdiskusi dengan baekhyun. Mereka berdua membuat rencana ini untuk memutus tangan kiri siwon dan berhasil.

Helikopter mereka pun sampai di markas besar milik baekhyun.

Anak buahnya lebih dulu turun, lalu membantu baekhyun yang menggendong kyungsoo untuk turun dari helikopter.

"Boss..." sambut jongdae yang menjaga markas selagi baekhyun pergi tadi.

"Semua aman?" tanya baekhyun menggendong kyungsoo masuk kedalam markas besar.

"Aman boss." jawab jongdae.

Baekhyun menganggukkan kepalanya dan terus berjalan masuk, membawa kyungsoo ke kamar pribadinya.

Sepertinya, kyungsoo sedikit mengalami shok sampai membuatnya tidak sadarkan diri.

Setelah meletakkan kekasihnya di ranjang dengan sangat hati-hati, baekhyun memilih keluar menemui jongdae yang menunggu di luar kamar.

"Panggilkan luhan." titah baekhyun.

"Apakah tidak masalah? Luhan kan mantan kekasih mu, teman kyungsoo juga." ujar jongdae.

Baekhyun berdecak "Ck! Itu sudah lama jongdae. Cepat panggilkan, suruh periksa calon istriku!"

Jongdae yang mendengar itu pun dengan susah payah menahan tawa nya.

"Ppftt baiklah, aku telpon luhan dulu." kata jongdae lalu mendial nomor di kontak panggilan di ponselnya.

Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar, lalu berjalan ke ruang kerjanya yang ada di lantai satu.