••09••

2.3K 145 13
                                    

Sebelumnya ane mau nanya, plisss jangan skip🙃

Readers kalian umuran berapa?!

****

Satu bulan berlalu, dan ketiganya sudah benar-benar pulih

Namun hubungan ketiganya dengan ayah mereka sedikit renggang, membuat ruang makan yang biasanya ramai dengan rusuhnya si bungsu itu terlihat suram

"Daddy selesai... Aku pergi ke kantor" pamitnya lalu mengecup kening Taeyong dan pergi, meninggalkan ruangan suram itu dengan Jeno yang menatapnya sendu

"Ayo makan lagi... Jeno baru pulang dari rumah sakit kemarin, harus banyak makan kalo mau cari Haechan" ucap Taeyong membuat Jeno sedikit mematung kemudian mengangguk pelan

Beberapa saat kemudian, ruang makan itu sudah sepi hanya ada Jeno dan sang ibu yang masih duduk berhadapan

"Bubuuu~" gumam Jeno yang masih terdengar oleh Taeyong

"Kenapa nak? Jeno butuh sesuatu?" Jeno menggeleng lalu setelahnya mengangguk membuat Taeyong terkekeh melihatnya

"Soal Nono yang mau makan sushi di Jepang, direstorannya Ayahnya Uncle Yuta masih mau diturutin? Bubu ngga lupa kan? Nono masih mau makan sushi disana bareng Bubu sama yang lain" pintanya menatap Taeyong penuh harap

"Bubu masih inget kok! Jadi Nono masih mau ke Jepang buat makan sushi?" Jeno Mengangguk-anggukan kepalanya membuat Taeyong tersenyum gemas

"Tapi Daddy kan marah sama Nono, gimana kalo Daddy ngga mau nurutin  kemauannya Nono?" Tanyanya sedih membuat Taeyong menghela nafasnya pelan lalu berdiri dan mendekati Jeno, mengelus surai blonde putranya

"Bubu yang bakal bilang nanti oke?"

"Kita sekalian cari Haechan disana ya Bu?" Pintanya mendongak menatap Taeyong yang berada disampingnya

"Iyaaa... Kita cari Haechan disana" membawa kepala putranya kedalam dekapannya

Taeyong terdiam sampai isakan dan tubuh bergetar putranya membuat Taeyong kembali mengelus surai legam itu memberi ketenangan disetiap elusannya

****

Winwin menatap sendu kedua putra kembarnya yang terduduk di sofa ruang keluarga dengan fokus pada lamunan masing-masing

Kalo gue ngga mentingin ego, apa Haechan masih ada disini ya?

Harusnya gue sadar sama perasaan gue dulu

Keduanya termenung cukup lama sampai Winwin berada di hadapan keduanya mereka masih tetap menunduk

"Jangan banyak ngelamun" menepuk pelan bahu keduanya

"Buna" gumam Jaemin

"Mau sesuatu? Nanti Buna buatkan" ucapnya lalu duduk diantara putra kembarnya itu

Jaemin menatap Winwin berbinar

"Buna mau buatin?" Tanyanya memastikan membuat Winwin mengangguk dan tersenyum

"Ayo buat kimchi jjigae dengan rasa susu strawberry atau kalo engga jusnya aja, Nana kan ngga bisa minum susu" ucapnya dengan senyum lebar, melupakan lamunannya

Winwin menganga dengan mata mengerjap berkali-kali dan Renjun, dia mendelik horor pada sang kembaran

"Ha-hah? Kamu mau apa?" Winwin menatap tak percaya putranya yang masih menatap binar penuh harap

"Ishh... Buna~ Nana minta buatin kimchi jjigae dengan rasa jus strawberry" jawab Jaemin menekuk wajahnya kesal

"Ta-tapi itu gimana rasanya Na? Kamu pernah nyoba? Pernah bikin? Waktu kamu minum jus strawberry aja langsung dimuntahin lagi apalagi ini dicampur sama kimchi jjigae!" Heran Winwin membuat Jaemin menatapnya berkaca

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang