••24••

1.7K 121 4
                                    

Didalam kamarnya, Haechan menatap Renjun yang memangku Ryo dengan punggungnya yang bersandar pada headboard

Matanya memang terpejam, tapi Haechan tau dia tidak tidur karena terus memeluk tubuh kecil Ryo dengan sesekali mengelus punggung kecil putranya

"Baba janan pelgiii~" lirihnya membuat Renjun bergumam menenangkan meski sesekali menguap kecil sampai mata rubahnya melihat Haechan yang berdiri dipintu

"Kamu belum tidur, Chan? Ini udah hampir pagi loh... Pasti cape kan, dari pagi ngurusin Ryo sendiri karena anaknya ngga mau sama Jaemin Jeno?"
Tanyanya beruntut meski berbisik namun tetap sedikit mengusik tidur sikecil

"Baba janan pelgii... Hiks..." Gumamnya lagi memeluk erat leher Renjun "Baba ngga pergi, Baba disini nak... Tidur lagi ya?" Mengelus lembut surai Ryo yang lepek akibat keringat

"Tidur Chan" bisik Renjun menatap Haechan yang duduk dipinggiran kasur

"Aku ngga bisa tidur, Lele sama Jie... Aku khawatir mereka belum tidur, mereka ngga biasa jauh dari aku" jelasnya membuat Renjun menghela nafasnya pelan

Lalu menepuk pelan tempat kosong disampingnya membuat Haechan menatapnya bingung

"Tidur disini... Aku elusin kepalanya biar bisa tidur, jangan khawatirin mereka! Ada Buna sama Ayah, mereka pasti jagain keduanya" ucapnya meyakinkan membuat Haechan menganggukkan kepalanya pelan

Hening menyapa keduanya membuat Renjun menghembuskan nafasnya pelan karena tau Haechan pasti tidak akan menuruti keinginannya sampai gerakan disampingnya membuatnya menoleh terkejut

"Injun bilang mau elus-elus kepalanya Echan kan? Ayo elus, Echan ngantuk mau bobo... Ryo-nya tidurin sini aja" ucapnya lalu menggendong pelan Ryo dan menidurkannya diantara keduanya

"Elus-elus ya?" Mata bobanya menatap Renjun penuh harap membuat sang dominan sedikit tersentak sebelum akhirnya mengangguk

"Iyaa... Mommy juga harus bobo" bisiknya dengan tangan yang mulai mengelus lembut surai madu Haechan

Aku suka kamu manja kayak gini, Chan... Jangan takut lagi ya?... Batinnya menatap mata Haechan yang mulai terpejam

Sampai matanya juga ikut terpejam dengan punggung yang bersandar di headboard

Meninggalkan kedua dominan lain yang menatap kearahnya dengan kilatan cemburu

Sialan... Perasaan si Renjun mulu yang menang dari Minggu lalu deh... Kesal Jeno dan mengikuti langkah kaki Jaemin kedalam kamar Haechan

"Kita tidur disini aja" bisik Jaemin pelan lalu menyandarkan dirinya disofa dan memejamkan matanya, dia juga sudah sangat mengantuk karena jam sudah hampir menunjukkan jam setengah tiga

Jeno mengangguk sekilas dan ikut menyandar pada sofa, menyusul keempatnya kedalam mimpi

****

Keesokan harinya, tepat jam delapan pagi Jeno terbangun karena sinar matahari yang sedikit masuk dari celah ventilasi dikamar Haechan

Mengerjap pelan sebelum menatap kearah Haechan yang masih terlelap Dengan Ryo yang berada dipelukannya

Lalu menoleh kearah Jaemin yang sepertinya terusik karena gerakannya

"Udah pagi?" Tanyanya menatap Jeno dengan sesekali menguap lebar, Jeno menatapnya sekilas dan mengangguk

"Jam delapan, buat sarapan Jaem... Gue laper" bisik Jeno membuat Jaemin mendelikkan matanya kesal

"Anjir gue masih ngantuk Jen, beli dari luar ajalah" ucapnya dengan tangan yang diregangkan, tidurnya cukup tidak nyaman membuat punggungnya sedikit sakit

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang