••06••

2.2K 135 12
                                    

Seminggu berlalu dengan Haechan yang masih menutup rapat rahasianya dan ketiga orang yang semakin aneh permintaannya

"Mau sushi tapi kayaknya lebih enak kalo makan di Jepang langsung"

"Kimchi jjigae sama susu strawberry dicampur enak kayaknya, tapi Ren lo yang makan"

"Jaem, gue tambahin stiker hello kitty, melody, cinamorol sama lotso didinding kamar lo ya nanti?"

Dan masih banyak lagi permintaan aneh lainnya yang membuat orang yang berada disofa dengan ponselnya menatap bingung kearah ketiganya

"Udah kek orang ngidam aja" celetuk Mark yang membuat ketiga orang yang kini berada di apartemen Jeno menatapnya tajam

"Gue ga hamil" ucap mereka bersamaan membuat Mark terlonjak

"Kali aja lo bertiga pernah masukkin lubang cewe" ucap Mark lalu pergi meninggalkan ketiganya yang mematung

"Bocah itu ngga mungkin hamil kan?" Renjun bertanya ragu membuat keduanya menoleh menatap kearah Renjun

"Gue bakal pastiin besok" ucap Jeno

"Tapi kalo beneran?" Tanya Jaemin membuat keduanya kembali terdiam

"Suruh gugurin ajalah apa susahnya" jawab Jeno santai yang disetujui oleh Renjun

"Besok lo sendiri! Kita mau ada rapat dikantor Xiaojun Hyung" Jeno hanya mengangguk pelan

Hari ini weekend, jadi sedikit membuat ketiganya bisa beristirahat dari jadwal sekolah dan kantornya

****

Haechan memilih ikut bersama sang ibu untuk bekerja meski awalnya ditolak mentah-mentah, namun Haechan dengan segala kekeras kepalaannya akhirnya berada disofa ruangan Taeyong bersama Chitta disampingnya

Mereka sedang makan siang bersama dengan makanan yang dimasak oleh Haechan dan Chitta

"Masakan kamu enak" puji Taeyong membuat senyum Haechan melebar dengan kedua pipi yang memerah malu

"Makasih" ucap Haechan, setelahnya kedua pria cantik itu mengobrol banyak hal yang Haechan tidak tau membuatnya pergi keluar meninggalkan sang ibu dengan sahabat yang menyandang sebagai bos sang ibu itu

Haechan menatap sekitarnya dengan decak kagum, hasil rancangan dan desain ibunya juga Taeyong sangat luar biasa

Sampai matanya membulat kala netranya menatap orang yang baru saja masuk ke dalam butik Taeyong

Jeno... Batinnya, lalu berbalik badan dan bersembunyi didekat gaun pengantin yang lumayan besar dan bisa menutupi tubuhnya yang sudah gemetar

Demi apapun Haechan selalu takut jika berhadapan dengan ketiga iblis itu, meski hanya melihat sekilas ketiganya dari jauh

Setelah dirasa Jeno sudah masuk lebih dalam dari pintu keluar, Haechan bergegas keluar dengan cepat setelah mengirim pesan pada sang ibu yang mungkin masih mengobrol di ruangan Taeyong

Didalam bis yang sedikit ramai karena ini hari libur, Haechan terdiam

Menatap jalanan kota Seoul yang ramai karena banyak pejalan kaki yang berlalu lalang

Mengatur nafasnya yang memburu

Tenang Echan... Menenangkan dirinya dalam hati

Perutnya sedikit kram karena pergerakannya tadi yang berlari terburu-buru

Sstt... Maafin Mommy ya? Mengelus perut datarnya yang tertutup hoodie berwarna merah muda itu

Perjalanan yang lumayan jauh itu, akhirnya Haechan sudah berada dikamarnya

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang