••25••

1.7K 111 3
                                    

Dua bulan berlalu...

"YAK BOCAH SIALAN... KUBUANG JUGA KAU KE SUNGAI HAN" pekik Jaemin dari ruang tv rumah Haechan membuat si manis yang berada didapur berteriak

"NAKAMOTO JAEMIN JANGAN BERTERIAK PADA PUTRAKU"

"Dan lagi jika kau berani membuang putraku, akan ku tendang kamu dari sini ya?" Garangnya menatap sinis Jaemin dari pintu yang menghubungkan antara ruang tv dan dapur

"Hey bear, kamu tidak boleh mengancam sayang... Dan lagi itu juga salahnya" adunya setelah mendekati si manis dan memeluknya, menyembunyikan wajahnya diceruk leher Haechan

"Sayang sayang, aku masih belum menerimamu ya?" Sarkasnya membuat Jaemin meringis dipelukannya begitu juga Jeno dan Renjun yang tengah menemani ketiga putranya bermain itu

Aku baru tau jika dia bisa segarang ini... Batin Jeno masih menatap ngeri wajah Haechan yang tampak sangat tidak bersahabat

Chitta yang berada di ambang pintu kamarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tersenyum geli

Dia kembali John... Putra kita kembali seperti dulu... Batinnya haru menatap wajah manis putranya yang masih mengomel pada Jaemin

"Tapi Channie dia juga salah..."

"Putraku tidak pernah salah ya?" sinisnya dan mendorong Jaemin agar melepas pelukannya

"Tapi hamster itu bilang dia akan menjodohkanmu dengan orang yang baru dia kenal kemarin" adunya masih tidak sadar dengan kedua mata boba Haechan yang sudah menatap kearahnya tajam

Anak itu cari mati... Batin Jeno dan Renjun sebelum bergegas pergi dari ruang tv dengan Chenle dan Ryo digendongannya, jangan lupa Jisung yang juga ditarik dari ruangan itu

"YAK JAEMIN... KAU MENGATAI PUTRAKU HAMSTER HAH? BENAR-BENAR INGIN KU TENDANG KAU DARI SINI YA?" teriaknya tepat didepan wajah Jaemin dengan tangan yang menarik rambut hitam legam si dominan

"Awsss.... Channie Channie... Sakit sayang... Kepalaku bisa botak... Akh... Lepaskan bear, kamu memangnya mau punya suami botak nantinya? Awss... Akh" rintihnya dengan memegang lembut pergelangan tangan Haechan agar melepaskan tarikan dirambutnya

"Huh... Dan lagi jika kau botak, aku bisa mencari suami yang lain ya? Seperti orang yang dikenal Jisung kemarin" ucapnya dengan tangan yang melepaskan tarikan di rambut Jaemin

"Jangan bear, pilihan anak itu-"

"Yang kau sebut 'anak itu' putramu, Tuan" kesal Haechan masih menatap sinis kearah Jaemin yang menatapnya memelas

Mirip kucing yang ada di selokan yang minta dipungut... Batin Haechan menilai pemandangan wajah Jaemin

"Iya maksudnya Jisung putraku, pilihannya sangat jelek tau bear... Kamu cuma cukup punya tiga aja, udah gitu kita juga tampan, kaya lagi" masih berusaha merayu si manis

"Cukup dua saja, kau tidak usah... Aku tidak mau punya pasangan yang lebih cerewet dariku ya? Dan lagi kau sering sekali membuat putraku menangis!!" Jaemin menggeleng ribut dan kembali memeluk Haechan lebih erat

"Huwaaa jangan bear, sayangnya Nana... Ngga boleh dua, tiga lebih baik tau, dan lagi Jie juga butuhin Daddy-nya pasti" mengusakkan wajahnya dileher si manis

Sampai suara Jisung membuat Jaemin kembali histeris

"Jie ngga butuh Daddy manja, Daddy Nono sama Baba aja udah cukup kok Mom"

"HUWAAA JANGAN BEAR... HARUS TIGA, SATUNYA AKU... YA?... YA?..." teriaknya membuat Haechan meringis

Berbeda lagi dengan Jeno dan Renjun juga Chitta yang menatapnya datar

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang