••31•• [ END ]

2.8K 110 4
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan kini hari dimana pernikahan keempatnya berlangsung

Selama seminggu ini bahkan Haechan tidak pernah bertemu ketiga dominannya lagi

"Mommy" pekikan si kecil membuat Haechan yang melamun menoleh pada pintu yang memperlihatkan ketiga putranya juga Chitta, Taeyong dan Winwin

"Hey boys" memeluk tubuh kecil Ryo yang berada didepannya

"Woahh... Mommy cantik syekalih" pujinya membuat Haechan tersenyum dengan pipi yang merona

"Makasih sayang, anaknya Mommy yang ini juga sangat tampan" mengecupi seluruh wajah Ryo yang tergelak karena geli

"Hahaha... Mommy belenti... Haha..." Ucap Ryo diselingi tawa renyahnya

"Sudah siap sayang?" Tanya Taeyong setelah Haechan berhenti bercanda ria dengan ketiga putranya, untuk membuatnya sedikit tidak terlalu gugup

"Siap Bubu"

"Ayo keluar, Daddy Jaehyun udah nunggu sayang. Anak-anak kalian bareng Grandma dulu okey?" Ucap Winwin membuat Haechan mengangguk sekilas dan tersenyum menghilangkan gugup

"Rileks dear" bisik Winwin sebelum keluar mengikuti Taeyong dan Chitta bersama ketiga cucunya

"Sudah siap anaknya Daddy?" Ucap Jaehyun menatap Haechan dengan senyum tipisnya

Haechan tersenyum tipis dan mengangguk mengiyakan, dengan tangan yang membalas uluran tangan Jaehyun

Ayah, kalo Ayah masih ada mungkin yang bawa Haechan keatas altar bukan Daddy Jaehyun... Batinnya menangis seraya berjalan disamping Jaehyun

"Jangan pikirkan apapun, nak! Ini hari bahagia kamu" bisik Jaehyun membuat Haechan menoleh sekilas padanya

"Terimakasih Dad" gumamnya pelan dan menunduk sebentar kala tatapannya bertemu dengan tatapan ketiga dominannya diatas altar sana

"Dia pria paling cantik yang pernah kutemui" gumam Jeno yang diangguki sikembar

"Dan kita beruntung mendapatkannya" sambung Jaemin tersenyum tipis saat pandangannya bertemu dengan mata cantik Haechan

Keduanya sudah berada didepan ketiga dominan itu dengan sang pendeta yang berada disamping ketiganya

"Daddy percayakan dia pada kalian, jangan pernah menyakitinya lagi atau Daddy yang akan turun tangan kembali" tegas Jaehyun membuat ketiganya dengan cepat mengangguk tanpa ragu

"Dan Haechanie jangan sungkan untuk mengatakan sesuatu pada Daddy jika mereka berbuat ulah" menatap wajah Haechan dengan intens

"Iya Dad" jawab Haechan pelan membuat Jaehyun tersenyum tipis dan merapikan poni yang sedikit menutupi mata Haechan setelahnya turun dari altar meninggalkan Haechan bersama dengan ketiganya

"Siap mengucapkan ikrar janji pernikahan bersama kami?" Tanya Renjun membuat Haechan tersenyum lebar menatap kearahnya dan mengangguk pelan

Setelahnya acara pemberkatan pernikahan berlangsung dengan diakhiri ciuman mesra dari mereka

"Astaga, anakmu yang satu itu tidak sabaran sekali Winwin" ucap Chitta menatap datar Jaemin yang mencium Haechan sedikit lebih brutal dari keduanya denagn tangan yang menutupi mata Ryo

"Glandma apa syudah? Llyo tidak bisa liat Mommy" rengeknya membuat Chitta mengecup pucuk kepalanya sayang

"Sebentar lagi sayang" bisiknya pelan membuat Ryo mencebik kesal dengan mata yang masih tertutup tangan Chitta

"Jaemin... Hah... Hah... Kau gila?" Kesal Harchan saat pagutan keduanya terlepas, menatap Jaemin yang tersenyum lebar dengan sinis

Masalahnya apa Jaemin tidak punya urat malu? Dia hampir membuat Haechan kehilangan nafasnya ditengah-tengah para tamu yang malah bersorak karena ulah ciuman brutalnya

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang