••13••

1.9K 132 3
                                    

Chitta, Haechan dan ketiga putranya sudah sampai di bandara Incheon setelah hampir 5 jam didalam pesawat

Kelimanya sudah berada diluar bandara dengan Mingyu dan Wonwoo yang menjemput, tentu saja atas kehendak Tuan Jung Jaehyun

Dan juga menjauhkan Haechan terlebih dahulu dari putranya dan juga anak kembar Yuta

"Mae, kita kerumah yang lama?" Chitta menoleh dan menatap Haechan

"Kita pindah bear, rumah itu tidak akan muat untuk kita berlima!" Jelasnya sembari mengelus kening Ryo yang tertidur dipangkuannya

Haechan hanya mengangguk, dan kembali menatap jalanan kota Seoul dari dalam mobil

Melamun dengan pikiran yang bercabang, satu yang Haechan takut kan saat kembali lagi ke Seoul adalah...

Bertemu ketiga orang yang menjadi masa lalu kelamnya

****

"Aku menemukannya" ucapannya sontak membuat kedua orang diruangan itu menoleh

"Mana Jaem?" Jaemin menatap Jeno dan Renjun dengan wajah berseri

"Bandara Incheon" lanjutnya membuat keduanya tersenyum

"Kita kesana"

"Mau kemana son?" Pertanyaan yang dilontarkan dari orang yang baru masuk kedalam ruangan milik Jaemin sontak membuat ketiganya menoleh

"Haechan ketemu Yah, kita akan ke bandara" jawab Renjun dengan memakai jas kantornya

"Memangnya mau ngapain?" Tanya Yuta sembari mendudukkan diri disofa

"Bertemu dengannya, banyak hal yang harus kami bicarakan bersama Haechan" lanjut Renjun yang diangguki Jeno dan Jaemin

"Memangnya dia mau bertemu denganmu?" Yuta menatap datar ketiganya yang tampak mematung

"Jangan gegabah membuat keputusan, seharusnya kalian ingat dengan jelas jika dulu Haechan ketakutan saat bertemu dengan kalian" sarkas Yuta

"Tapi Yah, Jaemin takut Haechan menghilang lagi" menatap penuh harap pada Yuta yang masih memandangnya datar

"Itu tidak akan terjadi jika kalian tidak dengan sengaja menemuinya, turuti perintah Ayah! Jangan sekarang, Haechan bisa saja masih takut terhadap kalian" setelah mengucapkan kata peringatan itu, Yuta melangkah keluar meninggalkan ketiganya yang masih terdiam

"Bagaimana? Uncle Yuta benar, kita tidak boleh gegabah dengan cepat-cepat menemuinya! Bisa saja kan Haechan masih trauma melihat kita... Tunggu sampai waktunya tiba, maka kita temui dia! Yang terpenting sekarang, Haechan sudah kembali" Renjun hanya mengangguk pelan mendengar ucapan Jeno

Jaemin hanya diam tak berkomentar, menatap komputernya yang menampilkan gambar orang-orang yang berlalu lalang di bandara, namun tatapannya mengarah pada seseorang tanpa masker diantara ribuan orang itu, dengan tangan yang menggandeng koper besar juga tangan seorang anak kecil yang berdiri disampingnya

Haechan... Kau, mau memaafkanku bukan?...

****

"Mom, Jisung ingin tidur sendiri" ucap Jisung setelah kelimanya sampai dirumah yang cukup besar itu dan sedikit berkeliling

"No~, hyung halus tidul belsama Llyo" Sela Ryo dengan mata yang memelotot lucu pada Jisung

"Tidurmu berputar, aku tidak mau" ketusnya, lalu menatap Haechan penuh harap

"Please Mom... Jie mau tidur sendiri" Haechan masih diam menatap wajah memelas putranya

"No Mmy.... Jisung hyung halus belsama Llyo, titik tidak pakai koma" melipat tangannya dan menatap Jisung yang masih memohon pada sang ibu

Sorry & We Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang