Please remember that this story is just my own work of fiction, and has no connection to the real lives of the characters in this story. Happy reading ♡
______
"
Malu banget gue, jae. Hufft," keluh jihoon sambil berbaring di atas tempat duduknya.
Jaehyuk tidak langsung merespon, jaehyuk terlalu sibuk dengan ponselnya.
"Lo ingat kan, ini hari apa?" tanya jihoon sambil melirik Jaehyuk.
"Hari Senin," jawab Jaehyuk singkat.
"Oke," jawab jihoon dengan nada kecewa. "Masa iya lo nggak ingat kalau hari ini gue ulang tahun?"
Jaehyuk tersenyum tipis, melihat wajah kecewa sahabatnya. "Hari ini hari kamis, tanggal 14 Maret 2024. Teman gue, park jihoon yang ganteng ini, ulang tahun ke-17. Puas lo?" ucapnya dengan nada sedikit ketus di akhir.
Mendengar itu, jihoon yang tadinya malas-malasan langsung berdiri dan mendekati Jaehyuk. "Gue kira lo lupa, jae," katanya dengan wajah cerah sambil memeluk Jaehyuk.
"Eh, jae, Lo mau ikut gue gak. Sebarin undangan ultah gue ke anak-anak jinhwa," ajak Jihoon sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.
Jaehyuk menggelengkan kepala. "Nggak, untuk kali ini gue gak mau." Setelah mengatakan itu, Jaehyuk menutup telinganya dengan earphone.
"Yaelah, gitu amat sih lu. Gue ajak hyunsuk aja kalo gitu," ucap jihoon sebelum berjalan pergi, meninggalkan Jaehyuk sendirian.
___
Di kantin sekolah, jihoon bertemu dengan hyunsuk, seseorang yang jihoon suka (tapi jihoon ga berani jujur soal perasaannya) sekaligus teman sekelasnya yang sedikit pemalu.
"Jadi lo mau kan bantu gue sebarin ini?" tanya jihoon sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.
"E-ee gimana ya, ji. B-bukannya nggak mau t-tapi gue m-malu," jawab hyunsuk dengan suara pelan.
"Oh, nggak mau ya? Bagus, bagus. Liat aja lo pulang sekolah, abis lo sama gue!" ancam jihoon sambil melipat lengan bajunya, menunjukkan otot-ototnya. (Siapa sih yang ga takut jika diancam oleh park jihoon)
"Ja-jangan gitu, ji. A-ayo, aku bantu," jawab hyunsuk dengan takut.
"Nah, gitu dong. Itu baru teman gue," jihoon tersenyum dan merangkul hyunsuk. "Ayo, gaskeun!"
Jihoon dan hyunsuk mulai sibuk membagikan undangan. Hyunsuk tampak gugup tapi berusaha keras menyembunyikan nya.
"Ini buat lo dan ini buat pacar lo," ucap jihoon kepada sepasang kekasih yang duduk di bangku taman.
"I-ini ada undangan b-buat lo" kata hyunsuk kepada seorang siswi yang lewat di depannya.
"Makasih," jawab siswi itu lalu pergi.
"T-tinggal dua lagi, ji. Kita m-mau cari d-dimana?" tanya hyunsuk.
"Gue tau orangnya dimana."
"Ayo, ikut gue," jihoon berjalan duluan, diikuti hyunsuk.
___
Mereka berhenti di depan kelas 11 IPA 1 dan menghentikan seorang siswa yang ingin masuk ke dalam kelas.
"STOP! Berhenti dulu," ucap jihoon menghadang orang itu dengan tangan kanannya.
"Kenapa?" tanya yonjun.
"Tolong dong kasih ini ke teman sekelas lo," ucap jihoon sambil memberikan dua undangan.
"Siapa?"
"Untuk yoshi sama Junkyu," jawab jihoon.
"Lo tau kan, di dunia ini nggak ada yang gratis," kata yonjun ambil melirik undangan itu.
"Ck! Nih," jihoon menyerahkan uang 50 won dengan wajah kesal.
"Nice, gue jamin undangan lo ini sampai dengan selamat," kata yonjun setelah menerima uang dan undangan, lalu masuk ke dalam kelas.
Di dalam kelas 11 IPA 1, yoshi dan Junkyu sedang asyik membicarakan idol K-pop.
"Gue nggak sabar banget pengen liat min yoongi secara langsung di depan mata gue, kyu, kata bunda gue, gue mirip dia" ucap yoshi.
"Kalo gue sih pengen peluk Kim seokjin," balas junkyu.
"Mimpi lo," kata Yoshi sambil tertawa.
Yonjun tiba-tiba mendekati mereka. "Eh Yos, kyu, ini ada undangan buat kalian," katanya sambil menyerahkan undangan.
"Dari siapa?" tanya yoshi
"Park jihoon IPA 5," jawab yonjun sebelum pergi ke tempat duduknya.
"Ayo dateng, kyu. Udah lama kita nggak makan-makan gratis kaya gini. Nanti gue jemput lo jam 7," ajak yoshi.
"Sorry, gue gabisa Yos."
"Lah kenapa kyu?"
"Gue ada janji sama orang."
"Sama siapa sih? Terus kemana? Kenapa lo lebih pilih orang itu daripada gue kyu?!"
_____
Don't forget to vote and comment
