Mohon diingat bahwa cerita ini hanyalah karya fiksi buatan saya sendiri, dan tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata dari tokoh-tokoh dalam cerita ini. Selamat membaca ♡
_______Di ruang UKS, Jaehyuk dengan hati-hati mengobati luka-luka di tangan dan wajah Junkyu. Meski tidak terlalu parah, luka-luka itu cukup membuat Junkyu merasa tidak nyaman. Jaehyuk dengan telaten membersihkan dan merawat luka-luka tersebut, sementara Junkyu duduk diam, pikirannya melayang.
"Kenapa sih Hyunbin harus melakukan itu?" pikir Junkyu dalam hati. Dia teringat kata-kata Hyunbin yang mengatakan bahwa dia suka pada Jaehyuk sejak kelas 10. "Apa yang membuat Jaehyuk begitu istimewa bagi Hyunbin sampai dia nekat berbuat seperti itu ke gue?"
Jaehyuk menyadari bahwa Junkyu tampak gelisah. "Junkyu, lo baik-baik aja."
Junkyu tersenyum tipis, menutupi kegundahannya. "Gue baik-baik aja, Jae. Cuma masih gak habis pikir aja sama kejadian tadi."
Jaehyuk mengangguk, lalu kembali fokus pada luka-luka Junkyu. "Yang penting sekarang lo aman. Gue gak mau ada yang nyakitin lo lagi."
Setelah selesai mengobati, Jaehyuk menatap Junkyu dengan penuh perhatian. "Kalau ada apa-apa, lo harus bilang sama gue"
Junkyu hanya mengangguk lagi, meskipun hatinya masih penuh pertanyaan. "Ya" jawabnya pelan.
Setelah beberapa saat, Junkyu keluar dan pergi ke ruang BK.
Sesampainya di ruang BK, Junkyu disambut oleh guru BK yang sudah menunggunya. "Junkyu, masuk," katanya dengan nada serius. Junkyu duduk di kursi yang disediakan, merasa tegang.
"Junkyu, berdasarkan insiden tadi, kami telah memutuskan bahwa kamu akan diskors selama empat hari," kata guru BK itu dengan tegas. "Ini sebagai bentuk konsekuensi atas tindakanmu yang terlibat dalam pertengkaran di sekolah."
Junkyu terdiam, menerima keputusan itu dengan lapang dada. Dia tahu bahwa yang terjadi tadi memang melibatkan emosinya, dan dia harus bertanggung jawab atas tindakannya.
"Saya mengerti, Pak," jawab Junkyu akhirnya. "Saya akan menjalani skors ini dengan baik."
Guru BK mengangguk. "Bagus. Saya harap kamu bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini dan menjadi lebih bijak ke depannya."
Junkyu keluar dari ruang BK dengan perasaan campur aduk.
_____
