12

46 7 0
                                    

Please remember that this story is just my own work of fiction, and has no connection to the real lives of the characters in this story. Happy reading ♡
______

Sesampainya di depan rumah mewah yang cukup elegan, Junkyu turun dari mobilnya dan mengambil ponselnya. Ia membuka WhatsApp lalu mengirim pesan kepada Jaehyuk, mengabari bahwa dia sudah sampai di rumahnya. Setelah itu, Junkyu menyimpan ponselnya lagi.

Tak lama kemudian, Jaehyuk menghampirinya. "Udah lama sampenya?" tanya Jaehyuk. Junkyu mengangkat bahunya dengan acuh sebagai respon. Dia sedang mencoba menenangkan detak jantungnya yang menggila. Entah kenapa, dia merasa gugup.

Jaehyuk tampaknya peka dengan tingkah Junkyu. Tangannya terangkat untuk mengusap pelan rambutnya. "Gugup ya?" Junkyu hanya mengangguk singkat.

"Santai aja, Kyu. Mereka ga makan orang kok. Mau masuk sekarang?" kata Jaehyuk.

"Bentar. Mau napas dulu," jawab Junkyu. Jaehyuk terkekeh dengan suara rendahnya, yang malah semakin membuat Junkyu panas dingin.

Junkyu kembali mengambil napas panjang lalu menghembuskan perlahan. "Udah. Ayo masuk," katanya akhirnya. Jaehyuk mengangguk lalu menggandeng tangan dingin Junkyu.

Jantung Junkyu tambah menggila saat Jaehyuk membuka pintu utama. Perasaannya campur aduk sekarang. Tak jauh berbeda dengan Jaehyuk yang juga was-was kalau ketahuan bohong, bisa tamat riwayatnya kalau begitu.

"Oh, pacar kamu itu udah datang, Jae?" Ucapan dingin itu menyapa dan mengejutkan Junkyu. Jiso, ibu Jaehyuk, turun dari tangga dengan santai. Jaehyuk menggenggam erat tangan Junkyu yang semakin dingin itu. "Jangan gugup," bisiknya.

"Kenapa kalian masih berdiri? Duduk," perintah Jiso. Jaehyuk langsung menuruti perintahnya, membawa Junkyu untuk duduk di sofa panjang di ruang tamu. Dia sendiri duduk di sebelahnya.

Jiso duduk di kursi single, menatap mereka dengan datar. "Jadi, kamu bener pacarnya Jaehyuk?"

Junkyu mengangguk kaku. Sumpah! Baru kali ini dia merasakan gugup yang sangat mengganggunya. Dia berdecak dalam hati dan berusaha mengontrol detak jantungnya. Walaupun gugup, Junkyu dan Jaehyuk tetap memasang wajah biasa. Mereka benar-benar pandai memainkan ekspresi.

"Kalian dari kapan pacaran?" Jiso memulai sesi interogasinya.

"Dari 5 bulan yang lalu, Tante," jawab Junkyu, tentu saja bohong. Dari luar dia terlihat tenang tapi di dalam sebaliknya. Campur aduk!

Jiso mengangguk. "Oh ya, nama kamu siapa?"

"Nama saya Kim Junkyu, Tante. Bisa panggil Junkyu," Junkyu menjawab dengan sopan disertai senyum tipisnya.

"Oke, Junkyu. Kamu kenapa bisa pacaran sama Jaehyuk?" tanya Jiso, membuat Junkyu bungkam.

Junkyu sedikit gugup, tetapi berusaha tetap tenang. "Kami pacaran karena tertarik satu sama lain. Jaehyuk adalah orang yang sangat perhatian, dan dia sedikit manja."

Jaehyuk langsung menoleh ke samping, menatap Junkyu yang menunduk dengan tidak percaya. Kapan dia manja? Dia kan manjanya cuma sama ibunya saja.

______

My fake boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang