Mohon diingat bahwa cerita ini hanyalah karya fiksi buatan saya sendiri, dan tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata dari tokoh-tokoh dalam cerita ini. Selamat membaca ♡
______Seperti biasa pagi ini Junkyu kembali menjalankan harinya ke sekolah setelah dua hari libur. Yah... Walaupun sebenarnya dia sangat malas untuk pergi sekolah. Namun apalah daya karena itu adalah kewajibannya sebagai pelajar.
Doyoung masuk ke kamar Junkyu dan duduk di pinggiran kasur. "Btw, bang, hari ini sama seterusnya gue boleh bawa motor sendiri nggak? Lo kan juga nggak repot harus nunggu gue selesai latihan terus," kata Doyoung.
Junkyu menatap adiknya itu. "Kalo papa ngijinin, kenapa nggak? Lagian gue juga lebih suka pake mobil. Lo pake aja motor gue. Yang penting jangan sampe lecet." Persetujuan Junkyu membuat Doyoung melebarkan senyumnya.
Lantas adiknya itu langsung menerjangnya dengan pelukan. Doyoung mendusel di ceruk leher Junkyu membuat pemuda itu gemas sendiri. "Makasih. Gue kira lo bakal ngelarang gue tadi."
Junkyu mengusap rambut Doyoung serta kekehan pendek keluar dari bibirnya. "Ngapain juga ngelarang lo? Nah sekarang lepas dulu. Lo kan kudu ijin dulu sama papa mama."
Doyoung melepas pelukannya lalu berkata, "Ayo turun. Lo mau telat?" Junkyu meraih hoodie abu-abunya dan memakainya.
Doyoung terkekeh. "Ayo."
Namun di pertengahan menuruni tangga, mereka menghentikan langkahnya. Keduanya menatap bingung Jaehyuk yang sudah berbaur dengan Yana dan Devan di meja makan.
"Loh bang Jaehyuk ngapain ke sini?" tanya Doyoung membuyarkan lamunan panjang Junkyu. Pemuda itu hanya mengangkat bahunya acuh lalu kembali melangkah diikuti Doyoung.
"Ngapain lo di sini?" tanya Junkyu sinis setelah mereka sampai di meja makan.
"Duduk dulu, bang," Doyoung menarik tangan Junkyu agar duduk di tempat biasa, di sampingnya.
Jaehyuk hanya tersenyum tipis. Namun Junkyu tidak bodoh. Ada seringai kecil di bibir cowok itu. "Jemput pacar gue. Emang salah?"
Junkyu menatap tajam ke arah Jaehyuk, menyembunyikan kebingungannya. Tidak ada satu pun anggota keluarganya yang tahu tentang hubungan palsu mereka. Apalagi Doyoung, yang hanya mengenal Jaehyuk sebagai kakak kelasnya.
Doyoung menatap bingung antara Junkyu dan Jaehyuk. "Pacar? Bang Junkyu pacaran sama Bang Jaehyuk?"
Junkyu segera memutar otaknya mencari jawaban, mau mengatakan yang sebenarnya tapi dia entar ketahuan mau ga mau Junkyu harus menutupi kebohongan dengan kebohongan lainnya. "Iya, doy." jawabnya dengan senyum palsu, berharap Doyoung tidak curiga.
Jaehyuk mendekat, mengambil tangan Junkyu, dan menggenggamnya erat. "Terima kasih sudah bantuin gue," bisiknya pelan hanya untuk didengar Junkyu. "Gue janji ini nggak akan lama."
Junkyu mengangguk kecil, mencoba untuk tetap tenang. "Yaudah, kita berangkat sekarang, Jaehyuk. Gue nggak mau telat," katanya sambil berdiri.
Jaehyuk tersenyum puas, sementara Junkyu berharap sandiwara ini cepat berakhir.
____