11

38 5 0
                                    

Mohon diingat bahwa cerita ini hanyalah karya fiksi buatan saya sendiri, dan tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata dari tokoh-tokoh dalam cerita ini. Selamat membaca ♡
______

Keesokan harinya jam 6.20 malam, Junkyu sudah bersiap-siap untuk ke rumah Jaehyuk. Meskipun malas, dia harus menepati janjinya.

Junkyu memakai kaos putih , dipadukan dengan celana jeans skinny dan jaket berwarna putih. Sepatu sneakers putih menambah kesan manis pada penampilannya.

"Rapi banget, mau kemana, Bang? Tumben keluar malam-malam begini?" tanya seseorang dari ambang pintu.

Sedang fokus mencari kunci mobil, Junkyu menoleh. Ternyata Doyoung.

Doyoung juga heran. Biasanya kalau libur, abang nya itu berdiam di kamar, menghadap komputer dengan headphone di kepala.

Junkyu menatap malas Doyoung yang menyender di pintu dengan tangan di saku. "Gue nggak keluar disindir, gue keluar juga disindir. Serba salah hidup gue."

Doyoung tergelak mendengarnya. Lalu melangkah masuk menghampiri Junkyu.

"Emang lo mau kemana sih? Gak biasanya malam-malam gini udah rapi," kata Doyoung sambil mengambil alih kunci mobil dari tangan Junkyu.

"Gue ada urusan. Lo bocah nggak usah kepo," Junkyu menjawab sambil melihat penampilannya di cermin mobil.

Doyoung mendorong pelan kepala Junkyu. "Sok banget lo, Bang."

Junkyu mengangkat bahunya acuh tak acuh, lalu mengambil kunci motornya.

"Eh, Bang," panggil Doyoung saat teringat sesuatu.

"Hm?" Junkyu menjawab tanpa menoleh.

"Gue pinjem motor lo ya? Mau keluar sama temen."

"Udah izin Mama?" Junkyu mengambil kunci motor dari laci samping tempat tidurnya. Dia memang punya motor dan mobil, sedangkan Doyoung belum.

Doyoung mengangguk. "Udah, Mama bilang boleh asal nggak kemalaman."

Junkyu mengangguk dan menyerahkan kunci motornya. "Motor gue jangan sampai lecet. Lo mau sampai larut malam mainnya?"

"Nggak tahu juga. Nanti gue kabarin," tiba-tiba Doyoung teringat sesuatu. "Btw, lo mau jalan sama pacar lo ya, Bang? Pantas rapi," goda Doyoung sambil mengedipkan mata dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah Junkyu.

"Apa sih. Gue mau ke rumah teman. Udah ah! Nih, lo bawa motor gue. Awas jangan sampai lecet."

"Iya, Bang. Nanti gue beliin cilok depan komplek temen gue deh buat lo."

"Janji ya, awas lupa."

Saat hendak keluar, Junkyu bertemu mamanya di ruang tamu.

"Mau kemana, Kyu?" tanya Rose.

"Mau ke rumah teman. Papa mana, Ma?" Junkyu menyalami Rose.

"Lagi berenang kayaknya. Nanti biar Mama yang bilang sama Papamu," jawab Rose. Junkyu mengangguk.

"Kalau gitu Junkyu pergi dulu ya, Ma!" Junkyu pamit sambil melambaikan tangannya, dibalas oleh Rose.

Junkyu memasuki mobilnya, memasang seatbelt, dan mengambil coklat yang selalu tersedia di mobil. Butuh sekitar 25 menit untuk sampai di rumah Jaehyuk.

_____

My fake boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang