BAB 12

1.8K 144 0
                                    

"BUKA ANJ***"

Saat ini Riko benar-benar sudah sangatlah marah dengan perilaku sahabatnya ralat mantan sahabatnya.

Dor

Dor

Sudah beberapa kali mereka mendobrak pintu rumah itu dan juga menggedor-gedor nya tapi nihil tidak ada yang membukanya.

Zevar yang melihat itu dengan cepat mengambil ancang-ancang dan..

Brakkk

Dengan di bantu oleh Revio,Pintu rumah itu berhasil di buka oleh mereka berdua.

Mereka masuk kedalam tapi tidak ada apa-apa hanya beberapa barang yang telah rusak.

"Berpencar"

Mereka berdelapan memutuskan berpencar menelisik setiap sudut ruangan yang saat ini mereka masuki.

Hanya ada beberapa lampu di sini untuk menerangi setiap sudut ruangan ini.

"Bajingan ini"
Gumam Guido saat ini tetapi hanya bisa di dengar oleh Argi.

Mereka berdua berada di lantai dua Bagain belakang untuk mencari keberadaan seseorang.

Di sisi lain.

"Lu udah minta bantuan"
Juran saat ini bersama Gino yang berada di lantai dua Bagain depan.

"Sudah sebentar lagi akan datang

Mereka meminta bantuan kepada anak-anak Xovar untuk membantu mereka dalam hal ini.

Bukan cuma anak-anak Xovar terapi Arasva juga terlibat.

Kenapa Evelras tidak ada?
Di karenakan mengingat anak-anak Evelras yang baru saja beristirahat dalam pertarungan tadi tapi ada beberapa yang ikut dalam hal ini

Di lantai bawah.

"Sialan"
Rahang Riko saat ini mengeras menahan emosi yang sebentar lagi akan meledak.

Ia tidak mau kejadian beberapa bulan lalu terulang lagi pada saat ini.

Dia memohon agar tidak ada lagi sahabat nya yang terluka akibat keegoisan seseorang yang gila kuasa.

"Arlen"
Panggil Zevar yang saat ini bersamanya.

"Gue liat"

Bugh

Tak

Tanpa banyak basa-basi mereka dengan cepat melumpuhkan seseorang yang saat ini ingin kabur.

"hehe"

Kekehan kecil keluar dari Mulut Zevar saat ini.

Ia tidak menyangka ternyata orang itu pintar juga dalam hal ini tetapi ingat dia salah memilih lawan Sekarang.

"Dimana Angga"
Tanya Arlen sambil membenturkan kepala seseorang yang ia tangkap ke lantai yang dingin ini.

"lu berdua gak akan pernah menemukan dia"
Sepertinya orang ini sangatlah setia seperti anjing yang setia pada tuannya.

"Ternyata begitu"

"Lu urus dia"

Tanpa mengatakan sepatah kata lagi, Zevar langsung saja pergi dari sana untuk mencari sesuatu.

Kembali ke Riko dan juga Revio.

Mereka berdua mengecek satu persatu pintu entah itu kamar atau ruangan lainya asalkan pintu itu menunjukan apa yang mereka cari.

Tap

Tap

"Ruang bawah tanah"

Tiba-tiba muncul Zevar yang tengah lari tergesa-gesa menuju pintu yang terlihat usang.

ZEVAR CARIXIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang