BAB 28

822 70 6
                                    

Saat sedang mendiskusikan tiba-tiba....

DUAR

Sial,,mereka kecolongan.

Bunyi ledakan terdengar di dekat area mereka kumpul.

Saat ini mereka berkumpul di salah satu tempat yang sangat sulit sekali di jangkau oleh manusia.

Mereka tengah merencanakan sesuatu untuk hal yang akan mereka lakukan nantinya.

Lawan mereka bukan lah orang yang sembarang.

Semua anggota sudah tau tapi mereka tidak tau tentang identitas asli dari salah satu di antara anggota mereka sendiri.

Ini bukan lah hal yang mudah untuk di lakukan,,apalagi salah satu di antara mereka adalah mata-mata.

Sial kenapa ini menjadi rumit sekali.

"Nyawa di balas nyawa"
Ucap salah satu anggota xovar..

"Benar tuh"
Anan Everlas menimpali.

"Gue rasa kita akan menang karena Jumlah kita lebih banyak ketimbang mereka"
Ucap Arlen.

"Kita tidak boleh gegabah"
Ucap Revio.

"Di mana Juran dan Argi"
Tanya Raga saat melihat tidak ada kedua anak itu.

"Bom"
Ucap singkat Zevar.

Mereka pun mengangguk singkat saat mendengar ucapan Dari Zevar tentang kemana perginya Argi dan Juran.

Argi dan juga Juran saat ini tengah menyelidiki asal dari ledakan barusan.

Tanpa di perintahkan mereka dengan cepat pergi dari sana menyelusuri apa saja yang terlihat mencurigakan.

"Susun rencana cadangan"
Gino tiba-tiba berucap.

Mereka pun melanjutkan menyusun rencana.

Beberapa jam kemudian..

Brakkk

Juran dengan tampang kesalnya mendobrak pintu tempat mereka kumpul hingga sedikit bolong.

Brukk

Seseorang di lemparkan begitu saja oleh Juran tanpa belas kasihan.

Orang itu terlihat babak belur di bagian wajahnya,,sepertinya ini ulah Juran.

"Zev No Vio"
Panggil Juran dengan suara pelan.

Bugh

Masih merasa kesal,,Juran memukul wajah orang itu dengan sangat kuat hingga orang itu mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Huh sudah uhuk gue uhuk duga,,di sini tempat uhuk kalian kumpul"
Ucap orang itu sambil terbatuk-batuk.

"Ihik ihik sidih kidigih ihik ihik"
Ejek Argi di samping Juran.

"Kurung dia"

.

"Akhhh"

"Sakit mas"

Mulai,,

Jam istirahat di sambut dengan drama Argi dan Gino.

Awal mulanya karena,,Argi selalu mencotek jawaban milik Gino,,hal itu membuat Gino kesal dan mengeplak Argi.

Apakah Argi jerak,,oh tidak,,ia berulah kembali saat mereka semua berada di kantin.

Argi bercerita panjang lebar kepada yang lainnya yang mana yang Argi ceritakan adalah Aib Gino.

Entah dari mana Argi dapatkan berita-berita itu yang mana itu membuat Gino semakin kesal.

Gino memukul kepala Argi dengan sangat kuatnya,,hal itu membuat kepala Argi terasa seperti di hantam batu besar.

ZEVAR CARIXIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang