BAB 31

635 73 22
                                    

"njir pala gue gatal,,ada kutu kali ya"

Di saat-saat yang tidak memungkinkan seperti ini Zevar malah merasa gatal dengan kepalanya.

Ia tidak memperdulikan badanya yang penuh luka ini,,yang ia pikirkan adalah gimana ia bisa menggaruk kepalanya yang gatal.

Tanganya di rantai,,tidak memungkinkan untuk bisa menggaruk kepalanya.

"Hahaha"

"Njir lah pala gue"

"Zevar Zevar,,kenapa diam hmm"

"Bisu ya"

"Cih"
Decak Zevar..

"Pria bajingan"

"Hahaha"

"Yang waras cukup diam"

"Om,,mulut lu bau jengkol"

Baiklah,,ini terlalu jahat.

Seketika ekspresi pria itu berubah menjadi sangat lah datar dan dingin.

Apa-apaan ini,,remaja bau kencur ini mengatainya dengan mulut bau jengkol.

Dan 'Om',,,ia tidak se muda itu untuk di panggil om.

Tanpa sepatah kata pun pria itu pergi dari sana meninggalkan Zevar bersama penjaga yang bertugas menyiksa Zevar.

"Waw,,anak muda ini terlalu jujur"

"Bang,,tolong garukan kepala saya"
Zevar tanpa merasa takut meminta kepada penjaga itu untuk menggaruk kepalanya,,Dan anehnya penjaga itu menuruti perintah Zevar.

"Bang dia itu siapa"
Tanya Zevar setelah kepalanya di garuk.

Huh lega rasanya.

"Hmm dia Tuan Viki"

Sepertinya penjaga ini terlalu polos,,ia memaksakan keadaan untuk bekerja.

"Ohh,,lalu,,tujuan dia nyulik saya apa ya bang"
Mode Polos sialannya Zevar akhirnya keluar.

"Di-dia bertujuan untuk meng-menghancurkan keluarga anda"
Jawab gugup dan takut penjaga itu,,sial wajah sialan eh maksudnya wajah polos
Penuh amarah ini membuatnya sedikit takut.

Sial,,polos?apakah penjaga ini buta,,mata penuh amarah dan tatapan tajam muka datar ini di bilang polos.

"lalu"
Kali ini nada bicara Zevar kembali seperti semula.

Gluk

Sialan,,remaja ini aura dinginnya nembus ginjal.

"Di-dia juga berencana menghancurkan keluarga besar lainya"

"Hmm apa anda tidak takut ketahuan"
Tanya Zevar.

Seketika penjaga itu diam,,ketahuan,,ketahuan apa.

Ia sungguh tidak mengerti.

Sialan,,kenapa ia terus berbicara kepada pemuda ini,,kenapa..

"Sial"

Ctas

Ada apa dengan dirinya,,apakah ini semacam hipnotis,,kenapa ia bisa menuruti apa yang di katakan pemuda ini.

Ctas

Ctas

Penjaga itu kembali mencabuk Zevar tanpa rasa kasihan..

"Ada apa dengan ku"

"Untung saja di sini tidak ada kamera pengawas"

"Ayyaya bang Joni makan tupai"
Lagu dari Juran.

ZEVAR CARIXIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang