ZEVAR CARIXIO

BAB 14

Hari ke empat sekolah dan juga sudah lima hari Arvan menempati tubuh Zevar dan Alur pun sudah berubah total.

Bukan cuma alur cerita tetapi Genre cerita ini juga sudah berubah total.

Apakah alur berubah karena dirinya yang memasuki tubuh ini dan juga di mana Zevar bajingan itu.

Setelah mengingat kejadian di masa lampau milik Zevar, ternyata hidup Zevar sangatlah bahagia.

Berbeda dengan hidupnya dulu.

"Zev temenin ke WC yuk"
Ajak Argi.

"Sama Guido"
Zevar yang tengah tertidur dengan lipatan tangannya sebagai alas pun menyuruh Guido.

Ia saat ini sangatlah ngantuk,apalagi tugas yang guru berikan sudah di kerjakan oleh Zevar jadi ia bisa santai-santai aja.

"Do yuk"

Guido yang tengah fokus mengerjakan tugasnya pun cuma menggeleng tanda ia tidak mau mengantarkan Argi.

"Ih cebel deh"

Seketika semua atensi sekelas mengarah ke arah Argi.

"Jijik anjing"
Sambil memasang muka Jijik Guido berucap.

"Batu mana batu"
Salah satu teman sekelas mereka juga ikut-ikutan.

"Sapu nih yang ada"
Ucap yang lainya.

"Ih kok kalian gitu sih heeeh"
Argi melakukan ngambek ala-ala gadis imut tapi malah keliatan menjijikan di mata satu kelas ini.

Plak

"Waras"

Dengan satu geplakan di kepala dan juga satu mantra dari Zevar ampuh membuat Argi diam.

Seketika satu kelas mencatat list yang membuat Argi sadar dari gilanya.

Menghilangkan Gila yang membandel

1.geplakan di kepala dan mantra yang harus di ucapkan'waras'

Baru satu yang mereka ketahui.

Jika mau di tulis juga silahkan karena ini mungkin ampuh untuk yang lainya.

Nah jika begini kan mereka aman karena mendapatkan obat yang ampuh.

Nah kan betul,Ternyata mantra Zevar bukan cuma ampuh untuk Argi tetapi untuk satu kelas dan juga guru yang tengah memberikan nilai pada tugas mereka.

Kringggg

Sudahlah waktunya untuk perang antar manusia untuk merebutkan makanan dan tempat duduk di kantin.

Bruk

Pintu kantin di dobrak oleh Salah satu anak kelas IPS yang sepertinya tengah mencari masalah di kandang serigala.

"MANA YANG NAMANYA KELVIAN"
teriak seorang preman sekolah di gedung IPS tetapi nyasar di gedung IPA.

Ia tidak sendiri melainkan membawa segerombolan preman lainya dari gedung IPS.

Hening tidak ada yang menjawab karena mereka semua yang di kantin merasa takut,ini bukan takut preman IPS tetapi takut oleh aura yang di keluarkan dari sembilan remaja di dekat jendela.

"JAWAB"

Krekk

Hanya ada suara decitan kursi yang bergeser dan itu ternyata kursi dari Gino.

Dengan tampak datar yang baru saja di tampakan kembali setelah beberapa lama tidak di tampakan.

Gino berjalan ke arah segerombolan remaja yang masih di depan pintu kantin.