Danis yang malam itu lagi rebahan sambil buka chat whatsapp mengerutkan dahinya karena tiba-tiba puluhan notifikasi muncul dari grup angkatan.
"Hah, ada apaan nih?" gumam gadis itu sambil klik nama grup angkatan di layar ponselnya.
Rupa-rupanya, malam itu Nathan kirim undangan tunangan ke grup angkatannya. Hmm, pantesan rame.
Danis heran, tapi gak kaget. Emang udah pasti masa ini datang, cuma ga nyangka aja ternyata secepat ini, dan dia juga penasaran bakal sebesar apa itu acara yang masih tunangan itu kalau seangkatan aja dia undang. Pasti ga main-main sih ini acaranya.
Perlahan, Danis buka undangan digital itu, dan baca pelan-pelan mulai dari nama pasangan sampai ke waktu dan tempat acara itu diselenggarakan. Pas lagi fokus-fokusnya baca, ada notifikasi lagi yang masuk ke dalam aplikasi chat itu, tapi kali ini dari personal chat Nathan.
Nathan
https://bit.ly/jonathalia-engagement
Dateng yaa nisBesok minggu ya, nath?
Diusahain yaaIya, nis
Kalau bisa jangan sendirianTenang aja
Nanti aku bawa temen-temen akuOkay sipp
Congrats ya, nath
Semoga lancar sampai hari hIya, makasih nis
Jaga kesehatan yaAs always
Danis hanya bisa menghela napas. Berat ya? Dipikirannya dulu mudah aja buat ngelepasin Nathan karena dari awal dia udah tau kalau hubungannya sama Nathan ga akan bertahan lama mengingat perbedaan kasta yang sangat kentara di antara mereka berdua. Tapi, begitu mengalaminya, ternyata rasanya sangat berat.
"Gimana gue bisa ngelanjutin hidup gue tanpa Nathan?"
🍒
Pagi-pagi di halaman rumah Yesa udah ramai banget, apalagi begitu Chiara dateng sama Aya dan Hanin.
"Rame banget, serius kalian semua mau ikut ke acara tunangan mantan gue?" tanya Danis yang ga ngira kalau Chiara bakal bawa rombongannya.
"Eh, emangnya boleh ikut, Nis? Takutnya udah kesana rame-rame, ga dapet tempat duduk kita," tanya Aya agak khawatir.
Danis mengangguk pelan, "Boleh, kok. Gue udah bilang juga kalau gue bareng temen-temen gue, dia bakal ngerti,"
"Yaudah yuk, kalau udah pada siap, langsung naik aja," ujar Yesa membuka pintu mobilnya diikuti 4 kawannya.
"Tau tempatnya, Yes?" tanya Danis sambil buka maps.
"Ke arah kota kan? Gue sering lewat sih. Ntar kalau udah mau deket aja buka mapsnya," ujar Yesa memasang seatbelt nya sebelum menyalakan mesin mobilnya.
Padahal yang mau tunangan mantannya, tapi malah Danis yang ngerasa mules karena saking gugupnya. Aya yang menyadari akan hal itu berusaha menenangkan, "Gue udah denger ceritanya dari Chiara, yang kuat ya, Danis,"
Danis menoleh dan tersenyum, "Makasih ya, Aya,"
"Eh, Aya, tumben ga pergi sama Mas Ganteng Yudhis minggu-minggu begini," tanya Chiara yang duduk di depan, samping Yesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scarlet ; 00L
Fanfiction❝ It is scarlet, but sweet ❞ ㅡ00's Journey. Warn: × Local AU × Harsh Words