10 ; Something Weird

396 45 2
                                    

"Ra, masih lama gak sih elu belanjanya??" keluh Raka yang pas udah sampe Mall ternyata cuma dijadiin kuli angkut belanjaannya Nara, sementara yang cewek malah sibuk coba-coba liptint.

"Ra, elah buset nyesel gua ngikutin elu, tau gitu gua tidur aja tadi sampe malem," gerutu Raka, tapi matanya ikut ngelirik ke berbagai lip product yang tertata rapi di sana.

"Kenapa? Lo mau juga?" tanya Nara setelah selesai memilih liptint yang ia rasa cocok untuknya, kemudian melirik sebentar ke arah Raka yang masih ngeliatin barisan lipstick.

"Kagak lah buat apa," jawab Raka, "Udah selesai lu milihnya? Kalau gua lagi kebelet kencing udah jadi batu kali gara-gara nungguin elu,"

"Alah lebay lu, gimana mau punya cewek coba," ucap Nara setelah membayar belanjaannya.

"Yang jelas gua gak mau punya cewek yang ribet kayak elu sih," kata Raka sambil jalan disebelah Nara.

"Dih ngaca dong, emang ada yang mau punya cowok bawel gak sabaran kayak elu? Udah mana pemales lagi," omel Nara.

"Dah lah, gak akan menang kalau gini caranya," gumam Raka pelan.

"Laper gak?" tanya Nara.

"Ya lo pikir aja gua belum makan dari pagi terus jadi kuli angkut sampe siang gini," jawab Raka agak ngegas.

Nara terkekeh, "Sorry deh kalau elu merasa agak terbebani, besok besok gue belanja lebih banyak lagi,"

"Emang kurang asem,"

"Yaudah deh, sekarang elu bebas mau pilih makan apa aja gue yang bayarin," ujar Nara.

Raka tersenyum tipis, "Nah gitu kek, gua kan jadi gak merasa terbebani,"

Pada akhirnya Raka sama Nara berjalan menuju foodcourt terdekat, dan kebetulan ada stand restaurant favorit mereka di sana.

"Pinter lu milihnya," kata Nara sambil baca-baca menu makanan.

"Gua gitu," ujar Raka membanggakan diri.

"Kalau gini borong semua aja gak sih?"

"Gila aja lu kira perut gua terbuat dari ban ape,"

"Terus lu mau apa?" tanya Nara.

"Apa aja dah, samain sama lu juga kagak apa," jawab Raka.

Nara menganggukkan kepalanya kemudian menyebutkan pesanannya kepada pelayan.

"Eh Ra, itu Nathan bukan sih?" tanya Raka sambil nunjuk ke arah dua orang yang lagi jalan agak jauh dari tempat dia duduk.

"Nathan siapa?" tanya Nara sambil memicingkan matanya dan melirik ke arah yang ditunjuk Raka.

"Oh iya, Nathan kan temen gua ya mana elu kenal," ujar Raka.

"Freak,"

"Menurut lu gua panggil jangan?" tanya Raka meminta pendapat.

"Terserah lo, lah. Kan temen lo ini," jawab Nara.

"Yaudah dah gua panggil," kata Raka, tapi ketika lelaki itu hendak memanggil orang yang dia yakini itu adalah kawannya, dia tiba-tiba mengurungkan niatnya, "Kagak jadi dah,"

Sweet Scarlet ; 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang