Selamat Membaca
🐷🐷🐷
Zee baru saja pulang ke kosannya, setelah 3 hari ia tak pulang sama sekali karena kegiatan organisasi kampus yang membuatnya sangat sibuk yang membuatnya harus menginap di kampus. Dapat dilihat dari kantong matanya yang begitu tebal, menandakan bahwa dirinya tak bisa tidur nyenyak selama berhari-hari.
Baru saja ia merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya diatas kasur kesayangannya. Aktivitas sudah terganggu karena tetangga kosannya yang sangat tidak tau diri di pagi hari libur yang cerah ini.
bagaimana bisa ada orang yang pagi-pagi saat hari libur memutar lagu dengan volume yang sangat keras terlebih lagi menggunakan speaker. Apalagi lagu yang dimainkan adalah playlist lagu yang paling Zee benci, yaitu playlist DJ Angkot dengan volume sangat keras. Orang mana yang tidak kesal jika setiap harinya ia harus mendengarkan lagu-lagu aneh yang menyakitkan telinga.
Dengan terpaksa Zee harus membuka matanya lebar-lebar lalu menghampiri tetangga sialan itu untuk memprotesnya.
"ORANG GILA MANA YANG PAGI-PAGI UDAH PUTER MUSIK PAKE SPEAKER." sepertinya itu adalah teriakan tetangga kosannya yang lain dilantai yang sama yaitu lantai 4.
Dengan segera Zee segera keluar dari kamar kosannya tidak lupa ia menutup pintu kosnya. Lalu menghampiri tetangga yang sedang marah tadi.
"Mau kemana lo?" tanya Zee saat bertemu dengan tetangga kosnya yang baru saja berteriak tadi.
"Mau labrak si jamet." balas Muthe dengan raut wajah tak enak karena kesal setengah mati.
"Gue ikut."
"Ayo, lihat aja si Adel-Adel itu." ucap Muthe murka, ia mengepalkan tangannya untuk menyalurkan emosinya.
"Bentar Mut, kayanya kita perlu bawa sesuatu biar bocah SMA itu denger." ucap Zee meraih tangan Muthe agar berhenti sejenak.
"Emang apaan? Lo punya?" tanya Muthe menatap Zee malas
"Ada, lo tunggu disini dulu, gue ke dalem bentar." ucap Zee melepaskan tangan Muthe lalu masuk lagi kedalam kamar kosannya.
Sesampainya didalam Zee segera membuka laci tempat menyimpan barang miliknya. Tak butuh waktu lama untuknya menemukan barang yang ia perlukan.
"ZEE GUE DULUAN, GUE UDAH GA TAHAN LAGI DENGERNYA." Teriakan Muthe membuat Zee terburu-buru keluar dari kamar kosannya.
Zee mengekori Muthe dari belakang, dia sebenarnya sangat lelah dan mengantuk, tetapi jika ia tak menghentikan tetangganya itu dirinya tidak akan bisa tidur. Untungnya ada Muthe yang kebetulan ada dikosan sehingga ia tak sendirian menegur tetangga tidak tahu diri itu.
"ABOT E WONG LANANG YEN NDUWE BOJO BIDUAN, KUDU BISO SABAR ORA CEMBURUAN." itu pasti suara Adel yang tengah menyanyi lagu dj angkotnya yang sangat tidak bisa ditoleransi oleh telinganya.
"WOI ADEL, BUKA PINTU LO?" teriak Muthe mengedor gedor pintu kosan milik Adel tetangganya yang menyebalkan itu.
Berkali-kali Muthe mengedor-gedor pintu kosan Adel tetapi tak ada respon satupun dari si empunya. Kini giliran Zee yang mencoba mengetuk pintu kosan Adel.
"Mana kedenger dia Azeellea kalo lo ngetuk pintunya pelan gitu?" keluh Muthe yang sudah sangat frustasi.
"Eitss tenang gue ada senjata rahasia." ucap Zee menempelkan jari telunjuknya dibibir Muthe agar dia diam dan tak memprotesnya.
"Yaudah terserah lo." balas Muthe memijat pelipisnya yang terasa pusing.
Zee mengangguk.
"REVA NADELLA ALUNA, KELUAR GA LO? KALO LO GA KELUAR DALAM HITUNGAN 3 DETIK GUE BAKAR KAMAR KOSAN LO." teriak Zee menggunakan Toa yang dia bawa, Toa itu adalah senjata rahasia yang dia maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Gitu (ZeeDel)
FanfictionZee seorang mahasiswa tingkat akhir yang memilih untuk hidup mandiri harus dihadapkan dengan seorang siswa SMA yang tingkahnya diluar nalar manusia, lantas bagaimana kehidupan Zee akan berlangsung? Apakah Zee akan tahan menghadapi segala tingkah lak...