24

5K 502 10
                                        

Perdebatan antara Lefan dan para petinggi istana terlihat sangat sengit, Timothy pun membantu Lefan dan bersedia terlibat apapun yang akan terjadi pada Lefan.

Perdebatan mereka bahkan terdengar dari luar, Airis dan Jounis yang berada di taman bisa mendengar kalau ada beberapa benda yang pecah juga suara sesuatu dilempar.

"Apa yang mulia baik-baik saja ?" Tanya Airis, dia merasa sangat khawatir.

"Saya harap beliau baik-baik saja, mari sabar menanti yang mulia" jawab Jounis.

Airis dan Jounis yang tengah fokus mendengar keributan di ruang pertemuan tidak sadar dari kejauhan ternyata seseorang sudah membidik Airis.

Anak panah meluncur bebas kearah Airis.
"Yang mulia !!!" Luxsius yang ternyata berjaga di sekitar taman menyadari sesuatu mengkilat meluncur kearah tuannya.

Dua orang ini menoleh kearah Luxsius, karena jarak yang cukup jauh Luxsius tidak sempat menyelamatkan Airis.

Anak panah itu tepat mengenai dada Airis, Jounis membulatkan kedua matanya saat melihat Airis langsung jatuh tepat setelah panah itu menusuknya.

"Tidaaakkkk!! Yang muliaaaa !!" Jounis berteriak histeris yang membuat geger seisi istana, seorang pelayan bergegas berlari masuk ke ruang pertemuan untuk memberitahu Lefan.

"Yang mulia!! Yang mulia Airis tertusuk panah !" Ujar pelayan ini, tanpa banyak bicara Lefan langsung berlari menuju taman.

"Panggilkan tabib !! Segera !" Perintah Lefan, Jounis langsung pergi menemui tabib sementara Lefan dengan penuh kehati-hatian mengangkat tubuh Airis.

Setelah mendapat penanganan dari tabib, tabib mengatakan anak panah itu tidak melukai organ vital Airis dan dia perlu waktu cukup lama untuk pemulihan terlebih panah itu hampir tembus ke belakang punggungnya.

Tabib pun berpamitan pergi, sementara Luxsius masuk ke dalam kamar bersama Jounis.

"Yang mulia, Luxsius meminta ijin untuk bicara" ujar Jounis.

Lefan beranjak dari kasur lalu berjalan kearah Luxsius, dia menatap Luxsius tajam. Entah apa yang Lefan pikirkan, dia tiba-tiba menarik pedang milik Luxsius lalu mengarahkan benda tajam itu tepat dileher Luxsius.

Luxsius tidak bergeming, dia masih berdiri dengan sikap prajuritnya sementara Jounis hampir terkena serangan jantung melihat kejadian ini.

"Yang mulia saya minta maaf tidak bisa menjaga yang mulia Airis, apabila Anda ingin memotong leher saya.. silahkan" ucap Luxsius.

Lefan mengepalkan tangan kirinya, dia marah dan kecewa tapi dia tidak bisa menyalahkan Luxsius untuk hal tidak terduga seperti ini dan lagi saat kejadian itu Lefan tidak menaruh perhatian lebih pada Airis.

Lefan melepaskan pedang Luxsius yang membuatnya langsung jatuh ke lantai, Lefan menepuk dada Luxsius.
"Pergilah, untuk sementara aku tidak ingin melihat wajah mu"

"Baik, terima kasih paduka" Luxsius menundukkan kepalanya singkat lalu berjalan keluar dari kamar.

Lefan menghela nafasnya berat, dia menatap Jounis.
"Jaga Airis, aku harus menyelesaikan urusan ku yang tertunda"

"Baik yang mulia" Jounis menundukkan kepalanya hingga Lefan keluar dari kamar.

Jounis berjalan kearah kasur Airis, dia mengenggam tangan Airis.
"Yang mulia, cepatlah sadar" Jounis merasa sedih saat melihat Airis tidak sadarkan diri seperti ini.

.
.

Lefan yang sudah emosi, mengambil pedangnya diikuti oleh Timothy.
"Yang mulia, untuk apa Anda membawa pedang ?" Tanya Timothy.

Lefan tidak menjawab, dia kembali ke ruang pertemuan lalu mengarahkan pedangnya kepada semua petinggi istana yang hadir di ruangan tersebut.

"Ini sudah sangat keterlaluan! Bicaralah siapa yang berani melukai Airis ?! Duel dengan ku sekarang satu lawan satu!" Lefan tidak memperdulikan gelar rajanya, saat ini Lefan berperan sebagai seorang suami yang marah karena pasangannya dilukai hingga tak sadarkan diri.

Tak ada yang berani menjawab Lefan, walaupun sebelumnya mereka berani melempar vas bunga hingga mendorong meja dan kursi kearah Lefan tapi sekarang rasanya sangat berbeda saat Lefan berdiri memegang pedang tajam itu bahkan berani menantang mereka berduel.

.
.

Bersambung ...

The King's Bride (BL18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang