"Ada mutasi yang keluar pagi ini 20 juta. Lo pagi-pagi beli motor?" tanya Danu sarkastik. Dia lalu mengambil duduk di sofa berhadapan dengan Adnan yang masih sibuk dengan laptopnya di meja kerja.
"Lo lama-lama cocok jadi istri gue beneran" timpal Adnan santai tanpa melihat sahabatnya itu.
"Kaga minat punya suami tukang selingkuh" ucap Danu acuh. Bukannya tersinggung, Adnan justru terkekeh.
"Gue udah pake rekening pribadi masih aja ketauan sama lo" ucap Adnan.
"Kalo lu lupa, gue yang urus semua keuangan lu"
Adnan mendengus, "Gue harus apa yang denger fakta ini?"
"Bersyukurlah gila dapet temen kayak gue yang ganteng baik gini" sentak Danu.
Adnan hanya bisa mendesah panjang.
"Jadi?" tanya Danu lagi. Dia masih ingin tau kemana uang sebanyak itu dibuang oleh Adnan. Karena rekening penerimanya sangat asing baginya. Bukan toko pakaian atau sejenisnya yang dia tau biasa menerima pembayaran Adnan.
"Lo ngga perlu tau"
"Biasanya kalo ngga mau jawab gini pasti ada hubungannya sama selingkuhan" ucap Danu. Dia tersenyum mencemooh Adnan.
"Tau banget lu? udah pernah jadi selingkuhan?"
"Najis!"
"Lagian lu kebanyakan nonton sinetron sama Emak lu" timpal Adnan.
"Tapi benerkan?"
Adnan lagi-lagi hanya diam. Mau dibantahpun Danu akan mencari tahu sendiri.
"Selingkuhan lu minta apa pagi-pagi? itu bukan duit kecil loh"
"Ngga sampe bikin gue bangkrut juga, Dan"
"Oh bener buat dia" gumam Danu, dia mengangguk anggukan kepala. Paham jika Adnan bisa melakukan apa saja jika sudah mempunyai tujuan tertentu.
Alister
kamu jadi kesini?jadi, tunggu ya
masih meeting ya?
udah selesai kok, lagi check ulang aja
okay, aku mau buah mangga boleh bawain?
boleh, nanti aku mampir ya
kamu mau apa lagi?udah itu aja
ibu masih disana?
masih, lagi tidur
okay, 30 menit lagi aku jalan
iya, hati-hati juan
"Mau kemana lu?" tanya Danu ketika melihat Adnan merapikan barangnya. Lelaki itu sudah bangkit dari duduknya hendak pergi.
"Rumah sakit, Alister nungguin" ucap Adnan santai.
"Lu lupa lagi?"
Adnan menatap Danu dengan dahi mengerut. Mencari hal apa yang sudah dia lupakan hingga Danu berucap demikian.
"Lupa apa?"
"Jadwal Talita"
Seketika wajahnya pias. Dia terlalu sibuk dengan masalah Alister hingga melupakan hal penting yaitu Talita. Dia diam beberapa saat menimbang hal mana yang harus dia lakukan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
everything, in time.
FanfictionAdnan Juan, namanya berhembus kencang beberapa bulan belakangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Muda dan menyenangkan, kata sebagian besar Mahasiswa dan Dosen disana. Tapi tidak bagi Alister, karena nama lelaki tersebut entah kenapa mampu membuatnya...